Rabu 21 Jun 2017 08:36 WIB

REI Target Bangun 210 Ribu Rumah Subsidi

 Sejumlah pengemudi Go-Jek mendaftar Kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi di Bank BTN, Jakarta, Kamis (30/3).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Sejumlah pengemudi Go-Jek mendaftar Kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi di Bank BTN, Jakarta, Kamis (30/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) memastikan target pembangunan rumah subsidi dari anggotanya mencapai 210 ribu unit dengan target pasar pekerja informal, pekerja industri, TNI/ Polri, dan PNS. Ketua Umum DPP REI, Soelaeman Soemawinata mengatakan, pada sisi demand (permintaan) organisasi telah menjalin kerja sama dengan berbagai pihak yang selama ini menjadi target pasar.

Sebagai contoh REI telah menjalin kerja sama dengan Yayasan Kesejahteraan Pendidikan dan Perumahan (YKPP) TNI, Mabes Polri, Korpri dan Bapertarum, serta BPJS Ketenagakerjaan, ujar Soelaeman. Sedangkan untuk masuk ke pasar informal, Soelaeman mengatakan, masih menunggu regulasi yang lebih rinci terutama terkait dengan skema pembiayaan agar pekerja informal dapat membeli rumah.

"Kami akan mengerahkan seluruh potensi yang ada untuk mendukung program satu juta pemerintah," kata Ketua Umum DPP REI, Soelaeman Soemawinata di Jakarta, Rabu.

Data BPS mencatat per Februari 2017 jumlah pekerja di Indonesia mencapai 140 juta jiwa, dengan demikian terdapat potensi pasar 80 juta jiwa dari mereka yang bekerja di sektor informal. Bagi REI sendiri kata Soelaeman, target 210 ribu unit rumah bersubsidi akan dapat dicapai mengingat tahun 2016 anggotanya berhasil membangun 250 ribu unit, angkanya dari pembeli yang sudah akad kredit.

Sedangkan di sisi suplai (pasokan), REI memiliki program kerja sama antara pengembang besar dan kecil yang dilaksanakan di 10 provinsi untuk meningkatkan kapasitas finansial, teknis, manajemen dan SDM.

"Kendala pengembang kecil pada akses permodalan untuk penyediaan tanah, pengembang besar dalam hal ini dapat berperan untuk memberikan dukungan yang akan difasilitasi organisasi," kata Soelaeman.

Bentuk kerja samanya juga bisa pengembang besar yang beli lahan, pengembang kecil yang membangun serta memasarkan. Bentuknya bisa penyertaan modal serta pola lainnya yang biasa dipergunakan, kata Soelaeman. REI, kata Soelaeman juga akan fokus membangun rumah di daerah terluar dan pulau terpencil, salah satu yang telah direalisasikan adalah Mentawai Sumatra Barat dan Lingga Kepulauan Riau.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement