Ahad 18 Jun 2017 13:09 WIB

Cina Investasi Miliaran Dolar AS di Morowali Sulteng

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Nur Aini
Bendera Cina
Bendera Cina

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Indonesia dan Cina sepakat untuk terus meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi. Komitmen tersebut terealisasi melalui penandatangan MoU antara Tsingshan Group dan Delong Group dengan PT Indonesia Morowali Industrial Park tentang kerja sama pembangunan pabrik carbon steel di kawasan industri Morowali, Sulawesi Tengah, dengan kapasitas mencapai 3,5 juta ton per tahun dan total nilai investasi sebesar 980 juta dolar AS.

Selain itu, ditandatangani MoU antara Tsingshan Group dengan Bintang Delapan Group dan PT Indonesia Morowali Industrial Park tentang kerja sama pembangunan pembangkit tenaga listrik di kawasan industri Morowali, Sulawesi Tengah, dengan kapasitas 700 MW dan total nilai investasi sebesar 650 juta dolar AS.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, mengapresiasi adanya kerja sama B to B (Business to Business) kedua negara, yang diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pendalaman struktur serta peningkatan daya saing industri nasional. ''Bahkan juga mampu memacu pemerataan pembangunan dan kesejahteraan di Indonesia,'' ucap Airlangga, dalam siaran pers yang diterima, Ahad (18/6).

Menurut Airlangga, kerja sama tersebut merupakan salah satu tindak lanjut pertemuan bilateral antara Presiden RI Joko Widodo dan Presiden RRT Xi Jinping terkait peningkatan kerja sama ekonomi Indonesia-Cina pada Belt and Road Forum for International Cooperation di Beijing, Cina pada Mei 2017.

''Terkait Belt and Road Initiative, Kemenperin juga telah mendorong peningkatan kerja sama investasi Cina di kawasan industri Tanah Kuning, Kalimantan Utara, serta kawasan industri prioritas lainnya seperti di Sumatera Utara dan Sulawesi Utara,'' ujarnya.

Penandatanganan kedua MoU dilakukan di sela pelaksanaan Cina-Indonesia Cooperation Forum: Belt and Road Initiative and Global Maritime Fulcrum di Beijing, Cina, 16 Juni 2017. Perjanjian dihadiri Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong, dan Duta Besar Indonesia untuk Cina Sugeng Rahardjo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement