REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengumumkan target investasi di Kementerian ESDM pada 2017 sebesar 43 miliar dolar AS. Hingga pertengahan tahun, menurut Jonan belum bisa digambarkan besaran investasi yang terealisasi.
"Hampir semua kecuali listrik tergantung sama ekonomi global. Jadi pada akhir triwulan ketiga baru kelihatan (jumlah yang terealisasi)," kata Mantan Menteri Perhubungan ini, di Kantor Kementerian ESDM, di Jakarta, Rabu (14/6).
Ia merincikan dari jumlah tersebut, sektor minyak dan gas bumi menjadi penyumbang terbesar dengan target investasi sebesar 23 miliar dolar AS. Berlanjut ke sektor ketenagalistrikan (13 miliar dolar AS), Mineral dan Batubara (6 miliar dolar AS), Energi Baru Terbarukan dan Konversi Energi (1,6 miliar dolar AS).
Jumlah demikian lebih besar dari yang terelasasi pada 2016. Jonan menerangkan besaran investasi di sektor ESDM tahun lalu sebesar 27 miliar dolar AS.
Ia merincikan, investasi di sektor migas pada 2016 sebesar 10 milliar dolar AS. Kemudian Ketenagalistrikan (8 miliar dolar AS, Minerba (7 miliar dolar AS), EBTKE (1,6 miliar dolar AS).
"Berikutnya perizinan. Sesuai perintah Bapak Presiden, upaya untuk meningkatkan investasi atau sektor swasta maupun BUMN di bidang investasi karena gak semua bisa di bebankan ke APBN. Kami di sektor Peresmian Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) ESDM, yang di kelola BKPM , skrg sudah dikoordinasikan jadi satu di pusdatin ESDM untuk seluruh Direktorat Jenderal," tutur Jonan.