Selasa 13 Jun 2017 23:50 WIB

Ban Pesawat Malaysia Pecah, Landasan Bandara Soetta Ditutup

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Gita Amanda
Pesawat di bandara  (ilustrasi)
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Pesawat di bandara (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pesawat Malaysia dengan nomor penerbangan MH-725 pada pukul 20.04 WIB mengalami pecah ban di landasan utara Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa (13/6). Untuk itu, Air Traffic Controler (ATC) menutup landasan tersebut selama dua jam dengan alasan keselamatan dan keamanan.

"Pada saat kejadian itu kondisi Tangerang, termasuk Cengkareng, itu hujan lebat. Dugaan saya, di dunia penerbangan itu, untuk memecah air di daratan biasanya pilot menggunakan teknik hard landing," ujar Corporate Secretary Angkasa Pura II Agus Haryadi kepada Republika melalui sambungan telepon, Selasa (13/6).

Akibatnya, pesawat yang mendarat dari timur atau 25L, mengalami pecah ban. Meski begitu, pesawat mendarat seperti biasa dan badan pesawat masih ada di dalam landasan.

"Penyebabnya belum tahu, pas landing itu terjadi pecah ban. Pesawat sudah ditarik dari runway ke taxiway di N4. Di situ, pesawat diberhentikan dan para penumpang dievakuasi dan diantar ke terminal menggunakan bus," ujar Agus.

Kejadian tersebut membuat ATC mengusulkan untuk menutup landasan utara itu selama kurang lebih dua jam. Namun, jika proses perbaikan lebih cepat selesai, maka landasan tersebut akan segera dibuka kembali.

"Kira-kira 20-30 menit lalu proses penurunan penumpang sedang berlangsung. Kurang lebih sampai jam 10-an runway ini ditutup," kata Agus.

Dengan ditutupnya landasan utara, maka yang beroperasi saat ini hanya sebelah selatan. Oleh karenanya, akan terjadi penyesuaian jadwal penerbangan. Kemungkinan menurut Agus akan ada beberapa keterlambatan karena yang beroperasi hanya satu landasan.

Selama penutupan, lanjut Agus, ATC harus melakukan beberapa hal sebelum membukanya kembali. Pertama, memastikan badan pesawat tidak menghalangi pesawat yang ingin terbang dan mendarat. Kedua, kondisi landasan harus diperiksa ulang apa ada serpihan pecahan ban atau yang lain dampak dari kejadian tersebut.

"Kawan-kawan ATC harus pastikan itu tadi untuk pesawat yang mau landing atau take off itu dalam keadaan safe. Kemudian, dengan ditutupnya runway utara ini, kegiatan take off -landing kita arahkan ke runway selatan," ujar Agus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement