Ahad 11 Jun 2017 11:03 WIB

Menhub akan Tutup PO yang tidak Patuh

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Gita Amanda
Sejumlah bus terparkir di Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur. Dinas Perhubungan DKI Jakarta menemukan 220 bus angkutan lebaran yang dinyatakan tidak layak jalan saat melakukan pemeriksaan kelaikan kendaraan (ramp check) untuk bus angkutan lebaran.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Sejumlah bus terparkir di Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur. Dinas Perhubungan DKI Jakarta menemukan 220 bus angkutan lebaran yang dinyatakan tidak layak jalan saat melakukan pemeriksaan kelaikan kendaraan (ramp check) untuk bus angkutan lebaran.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, mengatakan masih terdapat pengusaha PO bus yang menjual tiket dan memberangkatkan penumpang tidak pada tempat yang sudah disediakan yakni terminal. Dia melarang keras PO yang menjual maupun memberangkatkan langsung dari pool dan bukan dari terminal.

"Saat ini sudah ada Surat Edaran Dirjen (Direktorat Jenderal) Perhubungan Darat yang melarang untuk menggunakan pool PO sebagai tempat menjual dan berangkat," ujar Budi melalui siaran pers yang diterima Republika.co.id, Ahad (11/6)..

Hal ini juga dikeluhkan penumpang bus yang sempat berbicara dengan Menhub. Budi mengaku mendengar keluhan salah satu penumpang yang dalam perjalanan Cilacap menuju Subang, dia menceritakan kesulitan mencari bus jurusannya di terminal karena busnya diberangkatkan dari pool.

Budi menegaskan akan memberikan sanksi jika masih terdapat PO yang melanggar atau masih menjual dan memberangkat penumpang melalui pool PO. Sebelumnya, dia berencana untuk memberikan imbauan terlebih dahulu kepada PO yang bersangkutan.

"Namun saat kita beri peringatan satu sampai tiga tapi tidak ada perubahan, kita tidak segan-segan untuk menutup sekalipun PO bus tersebut bagus," kata dia.

Budi juga berharap nantinya Terminal Indihiang dapat menjadi simpul di Kota Tasikmalaya. Dia menjelaskan akan melakukan evaluasi terhadap PO. Menurutnya Terminal Tipe A memang telah diserahkan kepada pusat.

“Kita ingin membuat terminal di sini menjadi ramai sehingga dapat menjadi suatu simpul konektivitas," ujarnya.

Menhub melakukan peninjauan kesiapan terminal dan stasiun menjelang angkutan lebaran tahun 2017 di Tasikmalaya, Jawa Barat pada Sabtu (10/6) lalu. Dalam kesempatan tersebut Budi mengimbau para pemudik untuk naik bus dengan stiker layak jalan. Sebab menurutnya bus yang berstiker itu sudah melalui ramp check oleh petugas-petugas dinas perhubungan dari tingkat pusat hingga tingkat daerah.

Budi didampingi Kepala Dinas Perhubungan Kota Tasikmalaya Jawa Barat A. Zaini Dahlan dan Kepala Terminal Indihiang Jenny M. Wirandani melakukan pemeriksaan ulang terhadap bus yang sudah ditahan dan tidak diizinkan beroperasi, karena tidak layak jalan sebagai hasil ramp check yang sudah dilakukan oleh petugas Terminal Indihang. Budi juga sempat melakukan ramp check sendiri pada bus jurusan Tasikmalaya-Cikatomas dengan mengecek langsung ke kolong bus di halaman Terminal Indihiang.

"Ramp check itu sangat penting, seperti tadi ada satu bus yang tidak lulus ramp check karena kaca depannya pecah, olinya bocor, remnya diikat dengan karet, jadi kalau dia nikung sedikit pasti akan lepas. Sudah pasti yang seperti ini keselamatannya tidak terjamin dan sangat membahayakan penumpang," kata dia.

Budi juga meminta kepada pengusaha PO untuk melakukan ramp check pada bus yang akan digunakan sebagai angkutan lebaran. Dia juga mengimbau pengusaha-pengusaha PO harus melakukan ramp check bus-busnya dalam beberapa hari ini ke dinas-dinas perhubungan setempat.

"Ini baru hari ke-13 Ramadhan, kita kebut seminggu ini dengan all out, kalau perlu 24 jam kita lakukan ramp check. Saya akan melarang bus-bus yang tidak berstiker untuk beroperasi karena beresiko pada keselamatan," ujarnya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement