REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina Persero mengkaji semua proyek yang sedang berjalan saat ini. Direktur Utama Pertamina Elia Massa Manik mengatakan, pihaknya melakukan hal itu dengan melihat kemampuan keuangan mereka.
"Semua proyek dalam perjalanannya harus ditata ulang dengan melihat kemampuan keuangan Pertamina," kata Massa dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (6/6).
Ia menjelaskan secara garis besar pembicaraan detail terus dilakukan Pertamina dengan patner mengenai proyek RDMP Cilacap dan GRR Tuban. Untuk Cilacap, perusahaan plat merah tersebut bekerjasama dengan Saudi Aramco, sementara Tuban (Rosneft).
"Contoh kita punya steering committee dengan Rosneft yang dari waktu ke waktu kita bicarakan secara detail," ujar Massa.
Direktur Megaproyek dan Petrokimia, Rachmad Hardadi menerangkan target on stream Kilang Cilacap pada 2023. Pada kuartal II 2017, kajian mengenai basic Engineering design (BED) diproyeksikan selesai.
"Selanjutnya kami siapkan PID 1 selesai di kuartal II 2017, Amdal diselesaikan pada kuartal III 2017, dan FEED dimulai di kuartal IV 2017," kata Hardadi.
Sementara untuk kilang Tuban, target on stream pada 2024. Saat ini uji kelayakan lingkungan masih berjalan. "Amdal diselesaikan pada kuartal III 2017, BED dimulai pada kuartal III 2017," ujar Hardadi.