Senin 05 Jun 2017 16:26 WIB

Pekan Depan, Bulog Datangkan 500 Ton Bawang Putih Impor

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Nur Aini
 Pekerja menadata bawang putih saat dilaksanakananya operasi pasar komoditas bawang putih di Pasar Senen, Jakarta, Kamis (1/6).
Foto: Republika/Prayogi
Pekerja menadata bawang putih saat dilaksanakananya operasi pasar komoditas bawang putih di Pasar Senen, Jakarta, Kamis (1/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti menyatakan dalam waktu dekat pihaknya akan segera menambah pasokan bawang putih. Ada sekitar 500 ton bawang putih impor yang akan segera masuk ke pasar pekan depan.

"Kami siapkan stok tambahan kurang lebih 500 ton yang akan datang di pertengahan bulan ini," ujar Djarot, saat memberikan paparan dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (5/6).

Menurut Djarot, penambahan impor tersebut perlu dilakukan untuk mengamankan pasokan selama Ramadhan dan jelang Lebaran. Sebab, saat ini stok bawang putih yang dimiliki Bulog hanya tersisa 495 ton. Djarot memperkirakan stok yang ada tersebut akan habis dalam 1-2 pekan ke depan.

Saat ini, sekitar 97 persen kebutuhan bawang putih dalam negeri masih dipenuhi oleh barang impor. Hanya sekitar tiga persen yang dihasilkan petani lokal. Impor bawang putih Indonesia hampir semuanya berasal dari Cina.

Sementara itu, harga bawang putih di sejumlah daerah masih terpantau tinggi. Seperti yang terjadi di Pasar Legi Solo di mana bawang putih masih dijual seharga Rp 60 ribu per kilogram.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap kenaikan harga bawang putih memicu inflasi Mei 2017 sebanyak 0,39 persen. Kenaikan itu disebabkan oleh faktor tingginya permintaan dan terbatasnya pasokan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement