Kamis 01 Jun 2017 21:11 WIB

Cegah Spekulan, Pemerintah Harus Sering Sidak ke Pasar

Rep: Intan Pratiwi / Red: Satria K Yudha
Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita melakukan sidak bawang putih di Pasar Induk Kramat Jati, Jumat (12/5).
Foto: Republika/Intan Pratiwi
Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita melakukan sidak bawang putih di Pasar Induk Kramat Jati, Jumat (12/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat pangan dari Institut Pertanian Bogor Suwidi Tono mengapresiasi langkah pemerintah melakukan inspeksi mendadak atau sidak ke sejumlah pasar untuk mengecek stok dan harga kebutuhan pokok. Dia berharap, sidak juga dilakukan di daerah di luar Pulau Jawa. 

Suwidi menjelaskan ada beberapa langkah yang mesti dilakukan pemerintah untuk mengurangi spekulasi harga di daerah lainnya. Ia mengatakan di berbagai daerah lainnya seperti Kalimantan, semenjak memasuki bulan Ramadhan harga kebutuhan pokok justru semakin melambung tinggi.

"Sidak pasar itu menjadi shock therapy bagi para spekulan yang mencoba mendulang untung secara tak wajar. Akan lebih baik kalau pola pengawasan harga dilembagakan dalam sistem yang akuntabel," kata Suwidi, Kamis (1/6).

Suwidi menjelaskan pemerintah juga harus punya alat kontrol yang akuntabel dan transparan untuk mengetahui sisi permintaan dan suplai sebagai dasar pembentukan harga di pasar.

"Sistem monitoring dan evaluasi harga harus terus dilakukan bukan hanya untuk keperluan momen khusus seperti Ramadan dan Idul Fitri saja, melainkan melembaga sampai ke daerah setiap saat," ucapnya.

Dia menambahkan pemerintah juga harus lebih berani menindak tegas para spekulan yang sampai saat ini masih menjadi bayang menakutkan bagi masyarakat.

"Ya, karena produsen dan konsumen dirugikan. Apalagi pemerintah (Kemendag) sudah punya data distributor besar beserta outlet-nya," ucap dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement