REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Memasuki puasa Ramadhan tahun 2017 harga sejumlah lauk pauk di sejumlah pasar di Kota Bandarlampung terutama ayam kampung melambung hingga hampir mencapai 70 persen.
"Harga ayam dan daging semua naik. Yang sangat tinggi kenaikan harga ayam kampung," kata Hartini, warga Labuhanratu, Kota Bandarlampung, Ahad (28/5).
Ia menjelaskan, beberapa pekan sebelum memasuki puasa, untuk satu ekor ayam kampung ukuran sedang masih berkisar Rp 70 ribu hingga Rp 90 ribu, namun kemarin mulai puasa pertama harga yang ditawarkan pedagang Rp 120 ribu. "Hampir dua kali lipat kenaikannya. Mungkin karena banyaknya pembeli yang membutuhkan dan sejumlah pedagang tidak berjualan sehingga persediaan terbatas," ujarnya.
Pantauan di Pasar Perumnas Wayhalim, tiga pedagang ayam kampung dan unggas lainnya yang menyediakan jasa pemotongan tidak terlihat membuka lapaknya, sehingga warga kesulitan mencari jenis ayam tersebut. Kenaikan juga terjadi pada ayam potong berkisar Rp 5.000 per kilogramnya. "Selama memasuki puasa ini ada kenaikan harga sekitar Rp 5.000 per kilogramnya karena ada kenaikan dari pemasok," kata Sulastri, salah seorang pedagang.
Sementara harga daging sapi pun dinyatakan sejumlah pembeli terjadi kenaikan dibandingkan hari biasanya sebesar Rp 5.000 hingga Rp 10 ribu per kilogramnya. "Saya beli pekan lalu masih Rp 110 ribu per kilogram, sekarang harganya Rp 120 ribu," kata Betty (45 tahun) warga Kotasepang, Bandarlampung.
Meski terjadi kenaikan harga, tetapi pembeli tetap ramai memadati kios penjual daging dan ayam baik ayam potong maupun ayam kampung ang buka, karena mengaku membutuhkan asupan gizi hewani untuk makan sahur dan berbuka puasa. "Anak-anak maunya yang simpel. Jadi baik ayam maupun daging lebih banyak digoreng terutama saat makan sahur. Kalau makan ikan katanya amislah," kata Betty