REPUBLIKA.CO.ID,PURWAKARTA -- Saat harga bawang putih di sejumlah pasar tradisional di Purwakarta, turun harga, ternyata diam-diam harga beras mengalami kenaikan. Saat ini, harga bawang putih mencapai Rp 50 ribu per kg.
Padahal, sebelumnya mencapai Rp 60 ribu per kg. Adapun, kenaikan harga beras bervariasi antara Rp 200-500 per kg. Dayat (57 tahun) pemilik PD Jembar Beras, Pasar Rebo, Purwakarta, mengatakan, kenaikan harga beras ini hampir sepekan terakhir.
Beras yang paling besar kenaikannya, justru terjadi pada jenis kualitas jelek. Biasanya, harga beras kualitas ini hanya Rp 8.000 per kg, namun saat ini mencapai Rp 8.500 per kg. Sedangkan beras yang kualitasnya bagus, kenaikannya masih sedikitm hanya Rp 200 per kg.
"Yang kualitas bagus, dari Rp 10 ribu dan Rp 11 ribu, naiknya jadi Rp 10.200 dan Rp 11.200 per kg," ujarnya, kepada Republika, Selasa (23/5).
Dayat menuturkan, kenaikan ini lumrah terjadi. Apalagi, momennya menjelang puasa. Tak hanya itu, suplai beras dari sentra padi juga mulai berkurang. Terutama, untuk beras kualitas jelek. Biasanya, suplainya sampai enam ton per pekan. Kini, berkurang jadi tiga ton.
Akan tetapi, untuk memenuhi kebutuhan selama puasa, pihaknya menjamin stok beras aman. Namun, bila suplai semakin seret, maka akan mendongkrak kenaikan harganya. "Mudah-mudahan naiknya sampai Rp 500 per kg saja. Tidak lebih," ujarnya.
Sementara itu, Sri Wahyuni (36) pedagang sayuran, mengatakan, sudah beberapa hari ini harga bawang putih turun. Dari sebelumnya, Rp 60 ribu per kg menjadi Rp 50 ribu per kg. Kenaikan bawang putih ini, diduga ada pihak yang menimbunnya. Makanya, harganya melambung tinggi. "Tapi, sekarang bawang putih turun harga," ujarnya.
Penurunan bawang putih ini, justru tak diimbangi dengan harga bahan pangan lainnya. Karena, yang lainnya mengalami kenaikan. Meskipun belum signifikan. Yang mengalami kenaikan itu, kentang, tomat, wortel dan lainnya. Akan tetapi, kenaikannya hanya Rp 2.000 per kilogram.