Ahad 21 May 2017 17:45 WIB

Menhub: Mudik Tahun Ini Insya Allah tak Ada Kemacetan Parah di Brexit

Rep: Sapto Andika Candra, Sri Handayani/ Red: Reiny Dwinanda
Kendaraan terjebak macet di exit Tol Pejagan - Brebes Timur, Jawa Tengah, Kamis (30/6/2016).
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Kendaraan terjebak macet di exit Tol Pejagan - Brebes Timur, Jawa Tengah, Kamis (30/6/2016).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah akan mengoptimalkan tiga jalur utama mudik lebaran 2017, yakni jalur Pantai Utara (Pantura), tol Cipali yang melalui Brebes Exit (Brexit), dan jalur Selatan yang melalui Bandung dan berlanjut ke Jawa Tengah bagian Selatan. 

Upaya ini untuk memecah kepadatan kendaraan dari jalur favorit tahun lalu, yakni Tol Cipali.  "Kami fungsikan secara proporsional tiga lintasan di Brexit, Pantai Utara dan Selatan. Kita gunakan sama-sama, jangan hanya Cipali," ujar Budi usai membuka Pekan Keselamatan Nasional 2017 di Terminal Pulo Gebang, Ahad (21/5). 

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan pemerataan kepadatan arus lalu lintas di ketiga jalur itu akan mengurangi risiko penumpukan kendaraan parah di Brexit seperti yang terjadi tahun lalu. 

Tak hanya itu, Budi mengatakan Kementerian Pekerjaa Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga tengah merampungkan pembangunan empat jalan layang di empat lokasi sebagai solusi atas perlintasan sebidang rel kereta api yang selalu menjadi biang kemacetan di musim mudik setiap tahunnya. 

"Kami tengah berkoordinasi dengan Korlantas Polri, Organda, dan Dinas Perhubungan di setiap daerah untuk memastikan periode mudik Lebaran tahun 2017 ini lancar," ujarnya. 

Polri nantinya akan melakukan skema buka-tutup jalan untuk mengatur volume kendaraan yang melalui ruas-ruas rawan kemacetan. Tak hanya itu, belajar dari insiden "mudik horor" yang terjadi di Brexit tahun lalu, pemerintah juga akan berkoordinasi dengan Pertamina dan Kementerian Kesehatan untuk memastikan adanya SPBU bayangan dan pos-pos kesehatan di titik-titik rawan kemacetan. 

"Insya Allah tidak ada blocking seperti tahun lalu," ujar Budi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement