REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertani (Persero) bekerja sama dengan kelompok tani bawang putih lokal untuk pengadaan benih bawang putih. Benih ini nantinya akan digunakan para importir dalam mewujudkan syarat Permentan Nomor 16 Tahun 2017 yaknk pengadaan lahan tanam 5 persen dari total impor dalam setahun.
Direktur Utama PT Pertani Wahyu mengatakan, petani lokal yang memang telah memiliki lahan pertanaman bebih bawang putih akan diterima PT Pertani. Sebenarnya Indonesia telah memiliki sentra bawang putuh meski produktivitasnya belum terlalu besar.
"Ini akan diintensifkan untuk dijadikan benih, yang kedua kita tingkatkan arealnya dengan pengawalan Ditjen Horti dan Litbang," ujarnya saat ditemui di Gedung Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, Jumat (19/5).
Ia melanjutkan, melalui revisi regulasi tersebut pemerintah semangag untuk meningkatkan areal pertanaman bawang putih. Namun guna meningkatkan peoduksi perlu didukung dengan benih yang berkualitas bagus.
"Ini adalah langkah dari perintah menteri kepada pertani untuk terlibat lebih aktif dalam menyediakan benih bawang putih," katanya.
Berdasarkan pengalaman sebelumnya, kata dia, ketika petani, penangkar memproduksi benih bawang putih tidak ada pembelinya. Sebab hanya sedikit sekali petani yang berminat menanam bawang putih.
Menurutnya, mereka enggan menanam bawang putih karena tidak mampu bersaing dengan bawang putih impor. Bawang putih impor memiliki harga lebih murah. Bahkan diakui Wahyu, jika impor terus dilakukan, maka bawang putih hanya tinggal sejarah di tanah air.
"Bahwa petani Indonesia pernah menanam bawang putih. Itu yang dikhawatirkan," lanjut dia.
Benih bawang putih yang akan dihasilkan berasal dari enam sentra bawang putih di tanah air untuk menyediakan benih dengan kualitas bagus.