Jumat 19 May 2017 12:03 WIB

Pertemuan APEC ke-23 akan Membahas Keterbukaan Perdagangan

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Peta wilayah negara anggota APEC.
Foto: Antara
Peta wilayah negara anggota APEC.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan Republik Indonesia Enggartiasto Lukita akan menghadiri pertemuan tahunanan Menteri Perdagangan Ekonomi Asia Pasific Economic Cooperation (APEC). Pertemuan APEC ke-23 tersebut akan berlangsung pada 20-21 Mei 2017 di Hanoi, Vietnam. 

Di tengah berkembangnya kecenderungan proteksionisme di beberapa negara maju, Enggartiasto bersama 20 menteri perdagangan ekonomi APEC lainnya akan mendiskusikan strategi menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi, kelancaran perdagangan, dan investasi di kawasan Asia Pasifik. 

Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Iman Pambagyo mengatakan, APEC mempunyai daftar pekerjaan yang cukup panjang. Salah satunya yakni pencapaian Bogor Goals pada 2020 yaitu perdagangan dan investasi yang terbuka di kawasan Asia Pasifik. 

“Agenda keterbukaan perdagangan dan investasi yang digagas pada pertemuan APEC tahun 1994 di Bogor masih menyisakan banyak pekerjaan rumah. Yang paling utama adalah bagaimana agar manfaat keberadaan APEC dapat dirasakan secara merata di semua lapisan masyarakat,” ujar Iman dalam siaran pers yang diterima Republika, Jumat (19/5).

Beberapa hal yang perlu ditingkatkan pembahasannya di APEC menurut Iman, adalah konektivitas dan infrastruktur kawasan untuk kelancaran rantai pasok dan penggiatan keterlibatan UMKM. Menurut Iman, UMKM selalu menjadi salah satu fokus utama APEC. 

"Bagaimana infrastruktur dapat mendukung UMKM dalam mata rantai produksi global telah menjadi agenda tetap. Tujuannya agar manfaat keberadaan APEC dapat dirasakan secara merata di semua lapisan masyarakat,” kata Iman.

Selain itu, Iman juga menekankan pentingnya agenda pembangunan pedesaan dan pengentasan kemiskinan guna mengatasi jurang kesejahteraan di kawasan Asia Pasifik. Dengan agenda yang diprakarsai oleh Indonesia ini, anggota APEC diharapkan dapat terus memikirkan bagaimana keterbukaan perdagangan dan investasi dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk perbaikan taraf hidup masyarakat desa.

Tahun ini, para menteri perdagangan ekonomi APEC juga akan membahas kelanjutan dan relevansi APEC setelah 2020. Hal ini karena salah satu tujuan APEC yang dicetuskan pada 1994 di Bogor, yaitu untuk mencapai perdagangan dan investasi yang bebas dan terbuka pada 2020. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement