REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta pada Kamis (18/5), dibuka melemah sebesar 25,01 poin seiring pergerakan bursa saham di kawasan Asia, yang berada dalam area negatif.
IHSG BEI ditutup turun 25,01 poin atau 0,45 persen menjadi 5.590,47 poin. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak melemah 6,50 poin (0,67 persen) menjadi 928,06 poin. "Pergerakan bursa saham di kawasan Asia yang melemah menjadi salah satu faktor yang menghambat laju IHSG," kata Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere di Jakarta, Kamis.
Kendati demikian, kata dia, potensi IHSG untuk bergerak ke area positif masih terbuka menyusul sentimen dari dalam negeri berkenaan dengan ekonomi nasional pada kuartal I yang mengalami pertumbuhan. Pada kuartal pertama, Indonesia meraih pertumbuhan ekonomi sebesar 5,01 persen. "Fundamental ekonomi dalam negeri yang membaik akan meopang kinerja pasar modal Indonesia. Tren kenaikan pasar saham diperkirakan berpotensi berlanjut, apalagi jika S&P memberikan status layak investasi ke Indonesia, itu akan menambah kepercaayaan investor untuk menempatkan modal di Indonesia," katanya.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priambada mengatakan bahwa tampaknya peluang kenaikan bagi IHSG kembali tertutupi dengan masih maraknya aksi jual oleh investor di dalam negeri menyusul kembali melemahnya sejumlah harga komoditas. Harga minyak mentah dunia jenis WTI pada Kamis (18/5) pagi ini melemah 0,29 persen menjadi ke posisi 48,93 dolar AS per barel, dan Brent melemah 0,31 persen ke level 52,05 dolar AS per barel. "Pelaku pasar diharapkan dapat lebih selektif. Oleh karena itu, tetap mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat laju IHSG kembali melemah," katanya.
Di bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei turun 337,59 poin (1,70 persen) ke 19.477,29, indeks Hang Seng melemah 98,79 poin (0,39 persen) ke 25.194,84, dan Straits Times melemah 9,69 poin (0,29 persen) posisi 3.215,20.