Rabu 17 May 2017 19:12 WIB

Koperasi Masih Kesulitan Dapat Simpanan

Rep: Iit Sptiyaningsih/ Red: Yudha Manggala P Putra
Dana bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). (ilustrasi)
Foto: www.inilahjabar.com
Dana bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Koperasi dan UKM menyatakan, koperasi masih kesulitan mendapatkan simpanan. Pasalnya, kebanyakan masyarakat datang ke koperasi hanya untuk meminjam bukan untuk menyimpan dana.

Asisten Deputi Pembiyaan Syariah Kemenkop UKM Munawaroh mengatakan, sebagian besar masyarakat belum tau kalau di koperasi juga bisa menabung seperti di bank, makanya disebut Koperasi Simpan Pinjam (KSP). "Sekarang ini kebanyakan Koperasi Pinjam Pinjam," ujarnya seusai Workshop Nasional Inklusi Keuangan di Jakarta, Rabu, (17/5).

Berdasarkan data Kemenkop UKM ada 212 ribu koperasi yang tersebar di seluruh Indonesia. Hanya saja yang aktif hanya sekitar 150 ribu hingga kuartal pertama 2017.

Munawaroh menyebutkan dari jumlah tersebut sebanyak 50 persen koperasi masih meminjamkan uang dan bukan menyimpan. Hal ini berarti ada sekitar 75 ribu 'Koperasi Pinjam Pinjam'. "Koperasi yang tidak mendapatkan dana dari masyarakat atau anggota ini tidak efisien karena nanti pas meminjamkan bunganya jadi lebih tinggi dari bank," jelasnya.

Akibatnya, bunga pinjaman yang disalurkan koperasi bisa di atas 20 persen. Sehingga menyebabkan gagal bayar dan mengganggu kas koperasi. Menurutnya koperasi harus bisa menyeimbangkan antara simpanan dan pinjaman.

"Literasi keuangan diharapkan dapat membantu masyarakat agar menyimpan dana di koperasi," tambah Munawaroh. Ia menambahkan, Kemenkop UKM pun terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement