Selasa 16 May 2017 16:54 WIB

Negara Eropa Lirik Proyek Infrastruktur Indonesia

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Seorang pekerja di sebuah proyek infrastruktur
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Seorang pekerja di sebuah proyek infrastruktur

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Bidang Pendanaan dan Perencanaan Pembangunan, Bappenas, Kennedy Simanjuntak mengatakan banyak negara negara anggota Uni Eropa yang mulai melirik proyek infrastruktur di Indonesia. Kennedy mengatakan beberapa negara ingin terjun langsung, negara lainnya melalui perusahaan swastanya.

Kennedy menjelaskan negara negara seperti Inggris dan Jerman serta Hungaria sudah menyatakan minatnya untuk mengembangkan proyek proyek infrastruktur khususnya dalam bidang energi dengan Indonesia. Ia mengatakan untuk Jerman sendiri sudah komitmen untuk mengembangkan proyek Geothermal di Indonesia.

"Kalau Jerman kita fokuskan kepada Geothermal. Komitmen 300 juta Euro untuk komitmen 5 tahun. tapi proyeknya yang belum dapat investasi," ujar Kennedy di Hotel Le Meridien, Selasa (16/5).

Ia mengatakan selain Jerman, Hungaria juga memiliki minat yang sama. Namun, pihak Indonesia juga perlu memetakan mana proyek yang memang belum mendapatkan pendanaan namun juga visible untuk bisa dikembangkan bersama dengan negara Eropa.

Disatu sisi, negara seperti Inggris disebut Kennedy lebih mengedepankan kerja sama bisnis. Proyek-proyek dengan skema public private partnership (PPP) menjadi daya tarik bagi Inggris untuk bisa dikembangkan. Ia mengatakan, Inggris disatu sisi mempunyai pengalaman dalam mengembangkan investasi dengan skema PPP.

"Kalau Inggris lebih PPP ya, B to B. Inggris ini lebih pengalaman. Persiapan terus . Kita sharing pengalaman," ujar Kennedy.

Selain Inggris, menurut Kennedy negara Kanada dan Australia juga meminati proyek dengan skema PPP. Ia mengatakan, hal ini menjadi peluang yang baik untuk Indonesia mengembangkan iklim investasi.

"Bulan depan kita diundang Australia untuk jelaskan proyek PPP. Kanada dan Australia setelah PPP book kita rilis Kanada aktif dapat ke sini," ujar Kennedy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement