Selasa 16 May 2017 08:33 WIB

Pertamina Siapkan Skema Antisipasi Lonjakan Konsumsi BBM Mudik Lebaran

Rep: Bowo Priadi/ Red: Dwi Murdaningsih
 Pengendara sepeda motor secara swadaya mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU Cikini, Jakarta, Ahad (20/11).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pengendara sepeda motor secara swadaya mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU Cikini, Jakarta, Ahad (20/11).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG --PT Pertamina terus melakukan koordinasi lintas sektoral guna mengantisipasi dampak lonjakan kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) selama arus mudik dan arus balik Lebaran tahun 2017.

Koordonasi lintas sektoral ini dilaksanakan guna memastikan ketersediaan dan kelancaran pasokan BBM dan bahan bakar khusus (BBK) pada saat lonjakan konsumsi masyarakat berlangsung.

“Kami tidak ingin antrean panjang di SPBU yang terjadi akibat kemacetan di exit tol Brebes (Brexit) pada mudik Lebaran tahun lalu terulang kembali,” tegas General Manager (GM) Pertamina Marketing Operation Regional (MOR) IV, Ibnu Chouldum di Semarang, Senin (15/5).

Berdasarkan informasi, beberapa ruas jalan tol di Jawa Tengah –meski sebagian belum 100 persen—bakal difungsikan untuk mendukung kelancaran arus mudik. Sehingga pemudik diperkirakan sudah bisa mengakses ruas jalan tol dari Jakarta hingga exit tol Tingkir, Kota Salatiga.

Untuk itu, Pertamina MOR IV sudah menyiapkan antisipasi terhadap potensi antrean panjang di SPBU- SPBU yang ada di jalur mudik, baik di kawasan pantai utara (pantura) maupun pantai selatan (pansela) Jawa Tengah.

“Antisipasi yang dimaksud berupa menyiapkan skema ketersediaan BBM dengan menyiapkan SPBU kantong, menambah jumlah armada angkut distribusi BBM, menyiapkan kios- kios BBM hingga menyiapkan Pertamina mobile dengan armada sepeda motor,” jelasnya.

Terkait hal upaya ini, lanjut Ibnu, Pertamina MOR IV bersama dengan jajaran Polda Jawa Tengah akan memantapkan antisipasi ini melalui survei lapangan, yang akan dilaksanakan pada pekan ini.

Sebab dukungan aparat Polda Jawa Tengah guna menjamin kelancaran dan keamanan distribusi BBM saat lonjakan konsumsi di wilayah kerja Pertamina MOR IV (Jawa Tengah dan DIY) tersebut sangat dibutuhkan.

Secara rinci, Ibnu menyebutkan Pertamina telah menyiapkan 25 titik SPBU kantong di sepanjang jalur mudik, 16 kios BBM, enam kios BBM serambi di sejumlah rest area, serta empat Pertamina Mobile yang didukung oleh kendaraan roda dua.

Untuk armada Pertamina mobile ini akan dilengkapi dengan dispenser dan tiap- tiap armada berkapasitas 5 kilo liter (KL) hingga 21 KL. “Fasilitas yang ada ini diharapkan akan memudahkan pemudik memperoleh bahan bakar dalam kondisi lalu lintas padat dan antrean panjang,” tambahnya.

Penempatan kios-kios BBM ini telah disiapkan di sekitar exit tol seperti di wilayah Pemalang hingga Salatiga. Namun nanti akan disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan berdasarkan masukan dari Satgas BBM yang telah dipersiapkan setiap arus mudik dan arus balik Lebaran.

Pengalaman yang terjadi di Brexit tahun lalu, harga BBK jenis Pertamax yang di SPBU dijual Rp 8.000 per liter di eceran menjadi Rp 20.000 per liter. Secara umum penambahan pasokan BBM juga dilakukan hingga kisaran 21 sampai dengan 25 persen dari konsumsi harian normal.

“Kami sudah mengantiipasi dengan polisi, jika mulai H-7 Lebaran nanti tidak ada lagi pembelian BBK dengan jeriken di SPBU- SPBU. Apalagi jika sampai diketahui ada upaya penimbunan,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement