REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merespons negatif putusan sidang Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam kasus penodaan agama. IHSG Sesi I ditutup melemah 3,89 poin atau 0,07 persen di level 5.703. Padahal, sebelum putusan keluar, IHSG menyentuh rekor tertingginya di level 5.730.
''Yang kita lihat hanya sesaat saja terutama dengan adanya sidang Ahok. Kondisi market global cenderung negatif saat ini, jadi posisi IHSG yang sedang dalam tren kenaikan mencari sentimen yang bisa mematahkan hal ini, sehingga dimanfaatkan pasar untuk sedikit profit taking,'' ucap Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada, Selasa (9/5).
Menurut dia, posisi IHSG yang dalam beberapa hari sebelumnya, masih dalam tren kenaikan mulai terhalangi dengan imbas pelemahan harga batu bara global dan imbas hasil keputusan sidang Ahok.
Ia menyatakan, tren kenaikan mulai terpatahkan dimana pelaku pasar memanfaatkan sentimen -sentimen tersebut, terutama sidang Ahok untuk profit taking. ''Jadi seolah-olah sidang Ahok yang membuat IHSG melemah. Padahal tidak demikian tapi lebih ke sentimen sesaat,'' jelas dia.