Senin 08 May 2017 07:03 WIB

Tak Hanya Bawang Putih, Harga Pangan Lain Juga Naik

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Nur Aini
Pedagang bahan pokok menata dagangannya, ilustrasi
Foto: Republika/Prayogi
Pedagang bahan pokok menata dagangannya, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Menjelang Bulan Ramadhan, harga beberapa jenis kebutuhan pokok masyarakat di wilayah Kabupaten Banyumas mulai mengalami kenaikan. Komoditas pangan yang harganya naik antara lain seperti telur ayam ras, daging ayam potong, gula pasir, minyak goreng curah, dan bawang putih. Namun yang mengalami lonjakan tinggi adalah bawang putih.

Di tingkat eceran, harga bawang putih melonjak hingga Rp 60 ribu per kilogram. Seperti diungkapkan Kunarti (48 tahun), pedagang sembako di Pasar Wage Kota Purwokerto, kenaikan harga bawang putih berlangsung sejak sepekan terakhir.  ''Biasanya bawang putih kami jual seharga Rp 40 ribu per kg. Tapi sekarang kami jual Rp 60 ribu, karena dari pemasoknya juga mengalami kenaikan,'' katanya, Ahad (7/5).

Untuk bawang merah, katanya, harganya masih relatif stabil. ''Kalau bawang merah tidak ada kenaikan harga. Sampai sekarang harganya masih sekitar Rp 35 ribu per kg,'' ujarnya.

Sedangkan untuk barang kebutuhan lain, yang juga mengalami kenaikan harga adalah gula pasir, minyak goreng, telur dan daging ayam potong. Namun hingga saat ini, kenaikannya tidak terlalu banyak. ''Rata-rata naik Rp 2000 per kg,'' tambah Kunarti.

Seperti gula pasir, harganya naik dari Rp 13 ribu menjadi Rp 14 ribu per kilogram, minyak goreng curah naik dari Rp 11 ribu menjadi Rp 11.500 per kilogram, telur ayam ras naik dari Rp 18 ribu menjadi Rp 20 ribu per kilogram, dan daging ayam potong naik dari Rp 30.000 menjadi Rp 32.000 per kg.

 

Khusus mengenai kenaikan harga bawang putih ini, juru bicara Bulog Sub Divre IV Banyumas Priyono menyatakan, pihaknya saat ini memang sedang mengamati masalah kenaikan harga bawang putih. ''Kalau harga bawang putih terus melonjak, Bulog sudah berencana untuk melakukan Operasi Pasar (OP). Kita masih melihat perkembangan harga bawang putih dalam satu pekan ke depan,'' katanya.

 

Dari pantauan Bulog, kenaikan harga bawang putih di Banyumas saat ini masih di bawah tingkat harga saat mengalami kenaikan menjelang bulan puasa tahun lalu. Saat ini, kisaran kenaikan harganya masih pada rentang Rp 20 ribu-an. Sementara pada saat menjelang puasa tahun lalu, kenaikan harganya mencapai Rp 35 ribu hingga Rp 40 ribu per kilogram.

 

Dia menyebutkan, untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, bawang putih yang beredar di pasar-pasar di Tanah Air kebanyakan memang merupakan bawang putih impor. Hal ini karena produksi petani dalam negeri, belum mampu memenuhi permintaan. ''Luas lahan yang ditanami bawang putih di Tanah Air, sangat terbatas. Tidak ada sentra penghasil bawang yang cukup luas,'' katanya.

Untuk itu, bila kelak Bulog melakukan OP, maka bawang putih yang dijual merupakan bawang putih impor. Namun Priyono belum bisa memastikan berapa harga OP bawang putih yang kelak ditetapkan. ''Pada saat menjelang puasa tahun lalu, Bulug juga melakukan OP bawang putih. Saat itu kita jual Rp 23 ribu per kg. Padahal harga di pasaran mencapai Rp 75 ribu per kilogram,'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement