REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo meminta kepada Menteri KKP dan Menko Maritim untuk bisa menyelesaikan persoalan penggunaan cantrang di dalam negeri. Ia menilai, persoalan cantrang ini merupakan budaya lama dan Indonesia harus bisa beralih dan lebih meningkatkan teknologi.
"Nelayan-nelayan kita jangan terus disuruh kerja dengan pola yang lama.Harus berani kita loncatkan ke dunia yang lain. Sudah berapa puluh tahun kita berurusan soal cantrang. Sehingga melupakan strategi besar menuju ke tempat yang lain," tegas Jokowi dalam sambutannya di Rakornas Kemenko Maritim, Kamis (4/5).
Jokowi mengatakan pengembangan teknologi menjadi salah satu cara agar nelayan Indonesia bisa semakin maju dan benar benar bisa memanfaatkan potensi laut Indonesia. Jokowi mengatakan teknologi dan penelitian yang berfokus pada pengembangan potensi laut selama ini belum menjadi perhatian khusus di Indonesia.
"Jadi berpuluh-puluh tahun kita tidak pernah kita fokus disini. Saya minta betul-betul dilakukan sehingga potensi sumber daya laut kita benar-benar kelihatan apa saja yang perlu," ujar Jokowi.
Ia menilai, Indonesia selama ini tidak pernah berani melakukan perubahan dan tidak pernah melakukan loncatan baru untuk bisa berkembang. Ia menilai, pertumbuhan dunia dan perkembangan teknologi sangat cepat, sehingga Indonesia harus bisa menyamakan langkah agar tak tertinggal jaman.
"Kita tidak pernah berani meloncat. Kalau belum bisa kerjakan sendiri, join kan kerja sama kan supaya ada transfer knowledge . Tanpa itu kita tidak akan pernah meloncat. Kita terlalu monoton, linier, padahal dunia berubahnya cepat sekali," ujar Jokowi.