REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Apple Inc mengumumkan penurunan pendapatan perusahaan hingga 14 persen di Cina. CEO Apple, Tim Cook meski demikian tetap antusias akan peluang pasar ponsel pintar terbesar di dunia tersebut.
"iPhone terbaru dapat mengembalikan pertumbuhan perusahaan," kata Cook, dilansir dari CNBC, Kamis (4/5). Penjualan produk Apple di Cina turun 14 persen dari tahun lalu menjadi 10,7 miliar dolar AS. Pendapatan Apple di Cina secara kuartalan turun hingga 34 persen.
Pendapatan Apple di semester pertama 2017 turun 13 persen year on year. Sekitar sepertiganya disebabkan selisih kurs valuta asing. Kondisi ini berbeda dengan penurunan pendapatan sebesar 32 persen di paruh kedua tahun lalu.
"Hasil kuartal pertama ini sebenarnya masih sesuai harapan. Kami tetap antusias dengan peluang pasar di Cina," kata Cook.
Tantangan terberat Apple di Cina adalah persaingan dengan pemain baru, seperti Oppo dan Vivo.
Keduanya membuat perangkat ponsel berspesifikasi tinggi dengan harga lebih rendah. Tahun lalu Oppo mencatat pertumbuhan 122,2 persen di pasar ponsel pintar alias smartphone.
Apple dilaporkan berisp meluncurkan tiga iPhone baru akhir tahun ini. Satu jenis akan menjadi edisi khusus dengan kamera dan display unik. Ini bisa membantu perusahaan kembali merebut hati konsumen Cina.
"Saya pikir Apple akan kembali mencatat pertumbuhan di Cina dan itu diperkirakan terjadi Maret tahun depan," kata Kepala Teknologi Global, Media, dan Riset Telekomunikasi di Northern Trust, Neil Campling.