Selasa 02 May 2017 06:00 WIB

Bank Mandiri Salurkan Bansos kepada 40 Ribu Keluarga

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Satria K Yudha
Bank Mandiri
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Bank Mandiri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Mandiri telah mencairkan bantuan sosial kepada 40 ribu lebih Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sampai April 2017. Penyaluran itu termasuk dengan skema Program Keluarga Harapan (PKH) maupun program Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT).

Dari jumlah tersebut, 34 ribu KPM menerima bantuan sosial berskema PKH, mendapatkan uang tunai senilai Rp 1.890.000 per KPM per tahun yang dibagi pembayarannya per kuartal. Sedangkan 22 ribu KPM menerima bantuan sosial BPNT diberikan berupa beras dan gula senilai setara Rp 110 ribu per KPM per bulan. Dalam jumlah itu, terdapat sekitar 16 ribu KPM yang merupakan penerima bansos PKH dan BPNT. 

Menurut Direktur Government and Institutional Bank Mandiri Kartini Sally, keterlibatan perseroan dalam penyaluran program bansos pemerintah merupakan realisasi dukungan Bank Mandiri pada program Nawacita Kabinet Kerja. Khususnya dalam perbaikan kualitas hidup manusia Indonesia melalui peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Selain mempermudah masyarakat dalam mengakses program ini. Kami juga ingin membantu pemerintah mendapatkan data yang akurat terkait masyarakat kurang mampu,” ujar Kartini saat penyerahan PKH bersama Mensos Khofifah Indar Parawansa di Ciamis, Jawa Barat, Senin (1/5).

Ia mengatakan, hingga akhir 2017, Bank Mandiri berencana menambah penyaluran bantuan sosial dengan skema PKH kepada  sekitar 1 juta KPM. Adapun untuk bantuan sosial BPNT akan disalurkan perseroan kepada 3 juta KPM di 23 wilayah propinsi di Indonesia. Penerima bansos PKH juga merupakan penerima BPNT.

Dalam penyaluran bantuan sosial ini, Bank Mandiri akan melibatkan e-warung dan agen Rumah Pangan Kita (RPK) serta sekitar 10 ribu agen bank di wilayah-wilayah yang menjadi target penyaluran. Para agen bank tersebut akan mendapatkan pelatihan serta pemantauan terkait mekanisme pencairan bantuan dengan memanfaatkan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dan mesin EDC. Nantinya setiap agen akan melayani sekitar 250 KPM.  

Khusus pada program BPNT, Kartini mengatakan, pihaknya juga bekerjasama dengan pihak kelurahan setempat dan Bulog. Kerjasama terkait pendampingan KPM serta pengadaan bahan pangan bersubsidi seperti beras dan gula.

“Agen-agen bank ini juga memberikan layanan keuangan tanpa kantor cabang bank kepada masyarakat yang belum memiliki akses kepada layanan keuangan untuk transaksi perbankan terbatas. Harapannya, para agen ini juga dapat meningkatkan literasi keuangan KPM sehingga dapat mendukung program inklusi finansial,” jelas Kartini.

Saat ini, Bank Mandiri memiliki jumlah loket agen sebanyak lebih dari 42 ribu loket. Terdiri dari 22 ribu loket agen individu dan 20 ribu loket badan hukum yang tersebar di seluruh Indonesia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement