Senin 01 May 2017 09:24 WIB

Pemkab Jayawijaya Aktifkan Stasiun Pangan

Setok bahan pangan. ilustrasi
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Setok bahan pangan. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, WAMENA -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayawijaya, Provinsi Papua akan mengaktifkan kembali stasiun pangan yang telah dibangun, sebagai tempat menampung dan mengelola hasil pangan lokal seperti umbi - umbian menjadi produk yang memiliki daya tarik di pasaran.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jayawijaya Petrus Mahuse di Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, Senin mengatakan bahwa pihaknya sudah mengusulkan kepada pemerintah Papua untuk membantu pengaktifan kembali stasiun pangan tersebut.

"Selama ini tidak berjalan baik sehingga kami minta dalam Musrenbang Provinsi Papua untuk tahun 2018 direhabilitasi, fungsikan kembali sehingga hasil pertanian masyarakat seperti umbi dan lain - lain yang bisa kita olah menjadi mi atau bentuk lain, dilakukan di situ," kata Petrus.

Menurut dia, stasiun pangan yang dibangun di Distrik Napua, Kampung Holima itu selama ini tidak berjalan baik sebab masalah hak ulayat. "Tidak berjalan karena mungkin dari sisi lahan hak ulayat. Kita berharap tahun 2018 ada perbaikan dan kami minta juga dukungan masyarakat supaya pemanfatan stasiun berjalan baik," katanya.

Ia menambahkan bahwa sudah ada peralatan yang ditaruh di sana sehingga tidak sulit untuk mengelolah hasil pertanian masyarakat. "Melalui stasiun pangan kita bisa produksi makanan lokal yang menjadi ciri khas daerah pegunungan Jayawijaya untuk dipasarkan ke daerah lain di Papua seperti yang sudah dilakukan di beberapa kabupaten," katanya.

Ke depan, lanjut Petrus lagi, akan dilakukan pembinaan atau pelatihan bagi tenaga yang akan ditempatkan di stasiun pangan tersebut agar hasil produksi bisa memiliki daya saing di pasaran. "Pelatihan tenaga itu sudah menjadi rencana kita untuk tahun 2018," katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement