Sabtu 29 Apr 2017 01:43 WIB

Ini Harapan Pengusaha di Hari Buruh

Rep: Frederikus Bata/ Red: Andi Nur Aminah
Aksi buruh dalam menyambut Hari Buruh Internasional (ilustrasi)
Foto: Republika/Yasin Habibi
Aksi buruh dalam menyambut Hari Buruh Internasional (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tahun ini merupakan tahun ke empat hari buruh menjadi hari libur nasional. Ini sesuai Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2013 tentang Penetapan tanggal 1 Mei Sebagai Hari Libur nasional karena peringatan May Day atau Hari Buruh. 

Anggota  Dewan Pengupahan DKI Jakarta dari unsur pengusaha, Sarman Simanjorang mengharapkan peringatan Hari Buruh tahun ini harus dijadikan momentum untuk mengevaluasi dan mengkaji tantangan dan permasalahan yang dihadapi pekerja dalam konteks persaingan ke depan. Ia menuturkan arus masuknya tenaga kerja asing sesuatu yang tidak dapat dihindari.

Untuk itu, dia mengatakan selain regulasi yang dapat memproteksi, kalangan pekerja atau buruh harus berbenah meningkatkan sumber daya manusianya masing masing. Sehingga memiliki keterampilan dan kemampuan yang berbasis kompetensi. Dengan demikian posisi tenaga kerja Indonesia memiliki daya saing dan siap menghadapi tenaga kerja asing secara profesional. 

"Kita harus menyadari bahwa latar belakang pendidikan tenaga kerja Indonesia masih di dominasi pendidikan rendah," ujarnya lewat siaran pers, pada Jumat (29/4).

 

Sarman merincikan, tenaga kerja dengan pendidikan akhir Sekolah Dasar (SD) sebanyak 54,6 juta orang atau 45,19 persen dari total pekerja. Kemudian lulusan SMP tercatat sebanyak 21,5 juta atau 17,77 persen. Sedangkan lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) naik dari 17,95 juta menjadi 18,91 juta orang. 

Pekerja dengan latar belakang berpendidikan tinggi secara total hanya sebanyak 13,1 juta orang. Mencakup 3,1 juta orang atau 2,60 persen berpendidikan diploma, serta sebanyak 10 juta orang atau 8,29 persen berpendidikan sarjana. 

"Berkaca pada data BPS diatas maka peningkatan kualitas tenaga kerja Indonesia menjadi suatu hal yang sangat strategis dan urgent untuk dibenahi," ujar Wakil Ketua Umum Kadin DKI Jakarta ini menegaskan.

Menurut Sarman, ini menjadi salah satu PR penting bagi organisasi serikat perkeja atau buruh dengan dukungan pemerintah dan dunia usaha. Peringatan Hari Buruh tahun ini diharapkan organisasi pekerja dapat merumuskan dan menginvetarisir berbagai tantangan pekerja yang harus dibenahi dan program yang akan dilakukan. Sehingga pada setiap peringatan Hari Buruh setiap tahun dapat dilaporkan sejauh mana perbaikan kualitas tenaga kerja untuk dijadikan indikator terhadap daya saing pekerja Indonesia.

"Semoga perayaan Hari Buruh ke depan dapat diisi dengan kegiatan yang lebih produktif, yang bermanfaat untuk seluruh pekerja dan berdampak pada peningkatan produktivitas di tempat kerja masing-masing," ujar Sarman.

 

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement