Jumat 28 Apr 2017 20:24 WIB

NTB Luncurkan Program Inovasi I-Shop

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Budi Raharjo
Mutiara merupakan salah satu produk unggulan dari Lombok, baik mutiara air laut maupun air tawar. Mutiara ini biasanya diaplikasikan untuk cincin, gelang, dan kalung.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Mutiara merupakan salah satu produk unggulan dari Lombok, baik mutiara air laut maupun air tawar. Mutiara ini biasanya diaplikasikan untuk cincin, gelang, dan kalung.

REPUBLIKA.CO.ID,MATARAM -- Dinas Perdagangan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) meluncurkan program inovasi I-Shop NTB (e-Commerce) dengan harapan mampu memangkas mata rantai perdagangan yang merugikan petani dan pelaku UMKM.

Kepala Dinas Perdagangan Putu Selly mengatakan, I-Shop merupakan sarana bertransaksi berupa portal daring (online) yang menyuguhkan informasi komprehensif tentang produk-produk asli Lombok dan Sumbawa. "Portal ini akan mengurangi praktek tengkulak dan ijon, sehingga memberi nilai tambah kepada petani," kata Selly di Mataram, NTB, Jumat (28/4).

Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi mengapresiasi langkah tersebut dan meminta agar segala terobosan yang bertujuan pada kemudahan layanan bagi masyarakat terus ditingkatkan.  "Perbanyak inovasi-inovasi riil yang dapat mempermudah masyarakat," kata Zainul.

Pria yang dikenal dengan Tuan Guru Bajang (TGB) menilai, inovasi merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah mendukung dan menfasilitasi masyarakat agar terus bergerak aspek ekonomi. TGB mencontohkan, layanan fasilitasi kepada UMKM misalnya, perlu dikembangkan inovasi layanan yang dapat menumbuhkan iklim usaha yang sehat dan memperbesar nilai tambah yang dapat dinikati oleh petani itu sendiri.

I-Shop NTB, kata TGB, salah satu contoh cara sederhana mempermudah rakyat dalam mengembangkan usaha ekonomi produktif. TGB juga meminta agar jajaran pimpinan SKPD memanfaatkan media sosial seperti Facebook, Instagram, dan Youtube untuk menyebarkan informasi yang positif, termasuk untuk memasarkan produk-produk lokal yang berkualitas.

"Misalnya, beragam produk kerajinan dan hasil UMKM difoto, atau dibuat video singkat, kemudian diunggah di media sosial sebagai bagian dari tugas memperbanyak dan memperluas jangkauan pemasaran industri dan perdagangan masyarakat NTB," ucap TGB menegaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement