Selasa 25 Apr 2017 23:51 WIB

Pendiri BMT Beringharjo: Rentenir Buat Saudara Kita Hidup Sulit

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Bayu Hermawan
Pendiri Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) Beringharjo Mursida Rambe
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pendiri Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) Beringharjo Mursida Rambe

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendiri BMT Beringharjo Mursida Rambe menilai rentenir membuat kehidupan masyarakat jadi sulit. Sebab, utang yang dibuat jadi tak pernah selesai karena terus berbunga.

Tokoh Perubahan Republika 2016 dan Pendiri BMT Beringharjo Mursida Rambe awalnya berpikir rentenir hanya ada di Sumatera Utara, ternyata rentenir ada dari Sabang sampai Merauke. BMT Beringharjo bertekad bisa membantu pedagang pasar yang berurusan dengan rentenir. Ia mengatakan BMT Beringharjo hadir dengan semangat menolong sesama.

''Rentenir buat hidup saudara kita susah karena utang saudara kita tidak pernah selesai dan terus berbunga,'' kata alumnus Fakultas Dakwah Universitas Muhammadiyah Yogya itu dalam malam anugerah Tokoh Perubahan Republika 2016 di Djakarta Theater, Selasa (25/4).

Mursida berharap anugerah Tokoh Perubahan Republika ini bisa memberi semangat BMT Beringharjo untuk terus bisa memberi perbaikan. Kalau ini tokoh perubahan, ada juga tokoh yang berubah-ubah, pagi kedele sorenya tempe. Ada pula tokoh yang tidak mau berubah.

''Semoga Republika memberi kebermanfaatan bagi saudara kita yang berhubungan dengan rentenir yang luar biasa di pasar-pasar. Rentenir itu jam 3 malam saja siap,'' ungkap Mursida.

Mursida mengatakan, pendiri Dompet Dhuafa Erie Sudewo pernah mengajaknya bicara. ''Pak Erie bilang, ''Rambe, kalau BMT Beringharjo ingin bertahan dan bermanfaat, kamu harus meninggalkan kepentingan pribadimu'','' ungkap Mursida yang disambut tepuk tangan hadirin.

Rambe juga berharap anugerah Tokoh Perubahan yang diberikan Republika ini menginspirasi BMT dan koperasi lainnya di Indonesia. ''Saya merinding mendengar harapan yang begitu besar yang disampaikan Republika,'' kata Mursida.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada keluarga yang terus mendukungnya, kepada Perhimpunan BMT (PBMT), dan tentunya kepada semua pihak di BMT Beringharjo. Saat ini 65 persen atau sekitar 3.900 pedagang di Pasar Beringharjo menjadi anggota BMT Beringharjo.

Pedagang banyak yang berpindah ke BMT Beringharjo karena pembiayaannya menggunakan sistem bagi hasil yang merupakan ciri ekonomi syariah. Dari modal awal Rp 1 juta, aset BMT Beringharjo saat ini sudah mencapai Rp 133 miliar. Kini BMT Beringharjo sudah memiliki 16 cabang dan 8.352 anggota.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement