Selasa 25 Apr 2017 16:42 WIB

Mengolah Sampah Menjadi Berkah Lewat Bank Sampah

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Dwi Murdaningsih
Pengolahan sampah mandiri CSR SCBD dan Artha Graha Mandiri.
Foto: artha graha peduli
Pengolahan sampah mandiri CSR SCBD dan Artha Graha Mandiri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Danayasa Arthatama Tbk (SCBD) yang terintegrasi dengan Artha Graha Peduli berupaya untuk menciptakan lingkungan hijau dan bersih dari sampah dengan menerapkan pengelolaan sampah yang baik. Program itu berupa Bank Sampah Kirai Mandiri yang dilakukan bersama warga RW01, Cipete Utara, Jakarta Selatan.

Salah satu motivasi agar warga menjadi mandiri dalam pengelolaan sampah adalah dengan mengolah sampah menjadi warga. Hal ini dilakukan dengan adanya pengelolaan sampah di tingkat rumah tangga. Alhasil, penyerapan sampah di tingkat Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dapat berkurang.

Saat ini, di Bank Sampah Kirai Mandiri, rata-rata sampah yang dapat terkumpul mencapai 1.180 kg per bulan. Angka ini didapat dari sekitar 200 nasabah yang aktif dan berasal dari warga sekitar RW01. Pada masa mendatang, jumlah nasabah Bank Sampah Kirai Mandiri ini pun diperkirakan akan terus bertambah.

Menurut Kepala Bank Sampah Kirai Mandiri, Eti Sulistiani, pengelolaan sampah di tingkat rumah tangga sebaiknya dimaksimalkan. Pasalnya, sebagian sampah rumah tangga tersebut sebenarnya masih memiliki manfaat.

''Idealnya rumah tangga sudah bisa menyelesaikan masalah sampah ini dengan melakukan pemilahan sampah organik dan non-organik sejak awal. Terlebih sampah non-organik bernilai ekonomis, sedangkan sampah organik bisa dijadikan kompos,'' kata Eti dalam keterangan resmi yang diterima Republika, beberapa waktu lalu.

Sementara Lurah Cipete Utara, M Yohan, mengungkapkan, keberadaan Bank Sampah Kirai Mandiri dapat memberikan sejumlah aspek manfaat kepada masyarakat. Salah satunya adalah merubah cara pandang masyarakat tentang pengelolaan sampah.

"Selain itu, dapat merubah perilaku masyarakat, menambah kepedulian dan jiwa gotong royong, dan memunculkan generasi peduli sampah, serta manfaat ekonomi yang didapat warga dari pengelolaan sampah," ujarnya.

Secara lebih luas, pemerintah sebenarnya dapat mengurangi biaya pengelolaan sampah jika dapat memaksimalkan pembentukan Bank Sampah di masyarakat. Namun, yang perlu diperhatikan dalam pembentukan bank sampah tersebut adalah sosialisasi, pelatihan, dan motivasi. Hal ini termasuk ke dalam proses untuk merubah pola pikir masyarakat terhadap sampah dan bagaimana cara memperlakukan sampah tersebut agar menghasilkan keuntungan bagi masyarakat.

Tidak hanya itu, perkembangan penduduk kota Jakarta yang sangat pesat menyebabkan beban sampah terus bertambah. Untuk itu, Pemerintah diharapkan untuk senantiasa mengajak warga agar bijak mengolah sampah secara mandiri dan inovatif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement