Senin 24 Apr 2017 21:26 WIB

MUI: Kebijakan Pemerintah Harus Berpihak ke UMKM

Ketua MUI Ma'ruf Amin memberikan kata sambutan sekaligus arahan sebelum membuka Kongres Ekonomi Umat 2017 di Jakarta, Sabtu (22/4).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Ketua MUI Ma'ruf Amin memberikan kata sambutan sekaligus arahan sebelum membuka Kongres Ekonomi Umat 2017 di Jakarta, Sabtu (22/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selesai sudah Kongres Ekonomi Umat (KEU) yang diselenggarakan Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat di Hotel Grand Sahid Jaya pada 22-24 April 2017. Melalui kongres tersebut pemerintah dan perbankan diminta berpihak kepada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).  

Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Ma'ruf Amin mengatakan ekonomi umat harus dibangkitkan melalui kebijakan pemerintah dan perbankan yang berpihak secara penuh terhadap UMKM. Keberpihakan pemerintah terhadap UMKM sudah menjadi kewajiban yang diamanatkan dalam konstitusi.

"MUI juga menyambut baik gagasan kemitraan pengusaha besar dan UMKM, pandangan MUI kemitraan akan berhasil apabila ada kesetaraan dan kepercayaan," kata KH Ma'ruf saat pidato penutupan Kongres Ekonomi Umat di Jakarta, Senin (24/4)

Ia juga mengingatkan, bukan kemitraan bila pada akhirnya UMKM hanya menjadi agen atau pasar pengusaha besar. Kemitraan yang sesungguhnya terjadi apabila UMKM diberi kesempatan yang sama dengan pengusaha besar untuk menguasai sumber daya ekonomi produktif.

Kemitraan juga akan menjadi lebih baik lagi apabila terjadi pengelolaan bersama-sama antara pengusaha besar dan UMKM. Sehingga UMKM dapat tumbuh bersama-sama dalam kerangka kemitraan yang saling menguntungkan dengan sesama UMKM dan pengusaha besar.

"Apabila usaha besar diberi konsesi untuk impor barang strategis, mengelola sumber daya ekonomi, maka UMKM harus diberi kesempatan yang sama sesuai potensi masing-masing," jelasnya.

KH Ma'ruf menyarankan pemerintah dan perbankan memberikan kepercayaan kepada pelaku ekonomi umat untuk ikut mengelola aset serta sumber daya ekonomi nasional sesuai dengan kemampuannya sehingga, pelaku ekonomi umat sebagai pelaku UMKM dapat tumbuh dengan baik.

Ia juga menegaskan, MUI mengingatkan para pelaku ekonomi umat bersedia bekerja sama dan bersinergi untuk menyatukan kekuatan ekonomi umat. Sinergi ini diperlukan agar usaha memiliki daya tawar dan daya saing ekonomi yang kuat.

Menurutnya, jika UMKM berjalan sendiri-sendiri, maka akan sulit untuk berkembang menjadi besar. Selain itu, jika tidak bersinergi UMKM satu dengan yang lainnya, maka daya tawar dan daya saing ekonomi menjadi lemah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement