Senin 24 Apr 2017 17:30 WIB

Kuartal I 2017, PGN Raih Laba Bersih Rp 1,29 Triliun

PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) makin memperluas pasokan gas bumi ke berbagai daerah, tidak hanya secara konvensional melalui jaringan pipa gas, melainkan dalam bentuk gas alam terkompresi atau compressed natural gas (CNG).
Foto: dok. PGN
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) makin memperluas pasokan gas bumi ke berbagai daerah, tidak hanya secara konvensional melalui jaringan pipa gas, melainkan dalam bentuk gas alam terkompresi atau compressed natural gas (CNG).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) mencatatkan kinerja yang baik sepanjang kuartal I 2017. Di tengah harga minyak yang masih mengalami penurunan signifikan serta nilai tukar rupiah yang berfluktuasi, PGN dapat membukukan laba bersih Rp 1,29 triliun.

"Kinerja PGN tercatat semakin membaik di tengah kondisi global dan fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS," kata Sekretaris Perusahaan PGN, Heri Yusup, Senin (24/4/2017).

Sepanjang tiga bulan pertama di 2017, PGN membukukan pendapatan bersih sebesar 746 juta dolar AS atau meningkat sebesar 26 juta dolar AS dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. "Peningkatan tersebut karena adanya peningkatan pendapatan dari segmen ekplorasi dan produksi minyak dan gas," ujar Heri.

Sedangkan laba operasi sebesar 155,7 juta dolar AS, adapun EBITDA di kuartal I 2017 sebesar 254 juta dolar AS. Sementara laba bersih sebesar 96,8 juta dolar AS atau Rp 1,29 triliun (kurs rata-rata sebesar Rp 13.348 per dolar AS).

Selama periode Januari-Maret 2017, PGN menyalurkan gas bumi (transmisi dan distribusi) sebesar 1.542 million standard cubic feet per day (MMscfd), turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 1.643 MMscfd.

Dengan rincian yaitu volume gas distribusi sebesar 816 MMscfd, naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 797 MMscfd dan volume transmisi atau pengangkutan gas bumi sebesar 726 MMscfd, turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 846 MMscfd.

Heri mengatakan, sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan perekonomian nasional, PGN optimistis kinerja perusahaan juga akan semakin baik. PGN tetap berkomitmen mengembangkan infrastruktur gas bumi baik melalui pipa gas maupun dengan infrastruktur nonpipa seperti Compressed Natural Gas (CNG) dan Liquefied Natural Gas (LNG), untuk memperluas pemanfaatan gas bumi bagi masyarakat.

Di kuartal I 2017, infrastruktur pipa gas PGN bertambah sepanjang lebih dari 252 km dan saat ini mencapai lebih dari 7.278 km atau setara dengan 80 persen pipa gas bumi hilir nasional.

Dari infrastruktur tersebut, PGN memasok gas bumi ke 1.652 industri besar dan pembangkit listrik, 1.929 pelanggan komersial (hotel, restoran, rumah sakit) dan Usaha Kecil Menengah (UKM), dan 204.000 pelanggan rumah tangga.

Pelanggan PGN tersebar di berbagai wilayah mulai dari Sumatra Utara, Kepulauan Riau, Riau, Sumatra Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Utara dan Sorong Papua.

Sejumlah proyek yang telah diselesaikan PGN antara lain proyek pipa distribusi gas Muara Karang-Muara Bekasi sepanjang 42 km dan beberapa pengembangan jaringan infrastruktur gas lainnya seperti di Jawa Barat sepanjang 37, Jawa Timur sepanjang 165 km dan Sumatra Utara serta Batam sepanjang 8 km.

PGN saat ini juga sedang mengerjakan proyek pipa distribusi gas Sumatera Tengah sepanjang 123 km, pipa laut dan fasilitasnya untuk kepulauan Riau sepanjang 5 km, serta beberapa pengembangan jaringan infrastruktur gas lainnya seperti di Jawa Barat dan Surabaya . Dalam waktu dekat PGN juga akan menyalurkan gas bumi ke beberapa rumah susun di DKI Jakarta.

"PGN terus berkomitmen membangun dan memperluas infrastruktur gas nasional, walau di tengah kondisi ekonomi yang belum membaik dan turunnya harga minyak mentah dunia," pungkas Heri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement