Sabtu 22 Apr 2017 09:35 WIB

Pasar Klewer Jadi Percontohan Pasar Tradisional Modern

Calon pedagang melihat-lihat lapak dan kios yang akan ditempati untuk berjualan di Pasar Klewer, Solo, Jawa Tengah.
Foto: Antara/Maulana Surya
Calon pedagang melihat-lihat lapak dan kios yang akan ditempati untuk berjualan di Pasar Klewer, Solo, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan Pasar Klewer, Solo yang direvitalisasi setelah musibah kebakaran pada Desember 2014 harus menjadi pasar percontohan untuk pasar tradisional modern.

Dalam keterangan tertulis yang diterima, Enggartiasto menyampaikan komitmen Pasar Klewer harus menjadi pasar yang dapat dicontoh bagi pasar-pasar lainnya di Indonesia dan tidak boleh kalah dengan mal atau pusat perbelanjaan modern.

"Pasar Klewer harus jadi pasar tradisional yang modern, nyaman, dan aman bagi pedagang dan pembeli. Keramahan pedagang dan kualitas produk harus tetap terjaga. Selain itu ciri khas Pasar Klewer sebagai pasar rakyat dengan tradisi tawar-menawar juga tidak boleh hilang," kata Enggartiasto.

Dia juga mengatakan Pasar Klewer akan dikelola secara modern, antara lain dengan pembagian kartu E-retribusi, kartu BPJS Ketenagakerjaan, dan kartu Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Menurut Enggartiasto, kartu E-retribusi merefleksikan niat menegakkan transparansi dalam pengelolaan pasar ini. Pedagang bisa mengetahui berapa yang sudah dibayarkan dan kapan pembayarannya.

Dengan demikian pengelola pasar juga dituntut untuk transparan mengenai apa saja pelayanan dan bagaimana kualitas layanan yang diberikan. "Tidak ada lagi pasar yang retribusinya jalan terus tapi kotor dan tidak nyaman. Transparansi menuntut kedua belah pihak mematuhi peraturan yang berlaku," kata Enggartiasto.

Sedangkan, dengan kartu BPJS Ketenagakerjaan, pedagang pasar bukan lagi sektor informal, tetapi sektor formal yang diakui memberi kontribusi nyata bagi perekonomian regional dan nasional. Pada persemian yang dihadiri Presiden Joko Widodo, Enggartiasto juga menyampaikan apresiasi kepada Direktorat Jenderal Pajak yang terus melakukan penyadaran dan sosialisasi kepada pedagang sehingga semua pedagang memiliki NPWP.

Menurut Enggar, kepemilikan NPWP dan BPJS ini adalah tanda Pasar Klewer siap menjadi pasar modern tanpa meninggalkan nilai-nilai tradisi dan kearifan lokal. "Ke depan, NPWP dan BPJS Ketenagakerjaan akan menjadi standar layanan pemerintah kepada pedagang di pasar-pasar rakyat," katanya.

Enggartiasto juga mengapresiasi hal yang menarik di Solo, yaitu kota ini memiliki tiga pasar yang ramah terhadap warga berkebutuhan khusus atau difabel. Pasar-pasar tersebut yaitu Pasar Gading, Pasar Tanggul, dan Pasar Gilingan.

Pasar Klewer, Solo, rampung direvitalisasi setelah mengalami musibah kebakaran pada Desember 2014. Pasar yang berdiri sejak 1971 itu diharapkan kembali berfungsi menjadi jantung perkonomian kota Solo dan Jawa Tengah.

Pada 2015, Pasar Klewer mendapat alokasi APBN melalui dana Tugas Pembantuan sebesar Rp 61,8 miliar untuk pembangunan basement dan lantai satu. Selanjutnya pada tahun anggaran 2016, Pasar Klewer mendapat alokasi Rp 96 miliar untuk pembangunan struktur lanjutan dan penyelesaian empat lantai, yaitu basement, semi basement, lantai satu dan lantai dua.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement