Selasa 18 Apr 2017 11:07 WIB

Australia Janji Bawa Lebih Banyak Pengusaha ke Maluku Utara

Presiden Independent Industrialists and Businessmen's Association Australia Ali Gur.
Foto: Dok :Pemprov Malut
Presiden Independent Industrialists and Businessmen's Association Australia Ali Gur.

REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Delegasi pengusaha luar negeri dan nasional dalam The 1st North Maluku International Business Forum melakukan kunjungan lapangan ke beberapa sentra usaha di Maluku Utara.

Sentra usaha yang dikunjungi adalah pusat perikanan di Ternate, pengolahan kayu di Sidongoli dan site pertambangan emas di Gosowong, Maluku Utara (Malut).

Presiden Independent Industrialists and Businessmen's Association Australia Ali Gur mengaku bisa melihat langsung potensi besar yang dimiliki Maluku Utara. Setelah dua hari bertemu dengan berbagai stakeholder di Malut, pihaknya mengaku tertarik menanamkan investasi pada bidang perikanan dan pariwisata. "Kami akan menindaklanjuti dengan kunjungan selanjutnya untuk melihat lebih lengkap tentang kerja sama yang lebih riil di masa depan," ujar Ali di Ternate, Selasa (18/4), dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (18/4).

Ia berjanji akan membawa lebih banyak pengusaha dari Australia untuk melihat potensi besar Malut. Ia optimistis akan banyak kerja sama yang dikembangkan setelah delegasi pengusaha Australia mendapatkan informasi yang cukup lengkap.

Panitia pengarah The 1st North Maluku International Business Forum Muhammad Kasuba mengatakan kunjungan para delegasi pengusaha dalam dan luar negeri ke sentra industri Malut dimaksudkan untuk mengetahui kondisi riil perkembangan investasi di daerah.

"Kita ingin menyampaikan pesan, ini sudah ada contoh investasi dengan berbagai kondisi pengelolaan investasi dari sisi regulasi, keamanan dan akses.  Kita ingin tekankan jika investasi bisa dan berjalan baik di Maluku Utara," papar Muhammad Kasuba.

Muhammad Kasuba menambahkan, sektor andalan Malut memang antara lain perikanan, kayu, tambang dan pariwisata. Malut ingin menyampaikan ke dunia luar jika ruang investasi masih terbuka lebar. "Setiap orang punya ruang investasi, ini contoh pemberian informasi ke dunia luar," tutur Muhammad Kasuba.

The 1st North Maluku International Business Forum berlangsung selama dua hari pada 16-17 April 2017. Forum bisnis internasional pertama di Maluku Utara ini dihadiri sejumlah delegasi pengusaha dari Australia, Malaysia, Yordania, Singapura dan pengusaha nasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement