REPUBLIKA.CO.ID,UNGARAN — Seni bonsai dinilai harus terus dilestarikan dan dikembangkan di kalangan para pemuda. Sebab seni bonsai bisa menjadi salah satu solusi bagi persoalan pengangguran dan kemiskinan di Indonesia.
Hal ini ditegaskan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi saat meresmikan Sekolah Bonsai Ganeca, di Balemong Resort, Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (15/4).
Menurut Nahrawi, ada satu kemampuan yang sesungguhnya dimiliki oleh anak- anak bangsa ini. Namun belum ada kepercayaan diri untuk melakukannya dan mau berbuat lebih banyak.
Dia mengatakan ada kekayaan yang sangat melimpah di negeri ini. Namun tidak disadari itu bisa menjadi jawaban atas berbagai persoalan kepemudaan, termasuk pengangguran dan kemiskinan di negara ini. Salah satunya adalah seni dan kreativitas bonsai. Menurut dia, semua kemampuan dan kekayaan potensi alam ini harus bisa disyukuri dengan cara terus mengembangkan, memberdayakan dan melestarikannya.
“Sebab ini bisa menjadi solusi bagi persoalan- persoalan pengangguran, kemiskinan, dan sebagainya, termasuk persoalan- persoalan kepemudaan,” ungkap Menpora.
Menurut Nahrawi kekayaan alam bangsa yang dianugerahkan Tuhan Yang Maha Esa ini sudah tidak bisa terbilang lagi. Ini harus terus disyukuri dan dilestarikan dengan cara seperti yang dilakukan oleh Perhimpunan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) selama ini.
Karena, kata dia, pohon jika ‘ditemani’ dan disayangi setiap hari akan ada maknanya. Apalagi dengan berbagai kekayaan alam yang sudah dimiliki oleh bangsa Indonesia ini. “Tinggal apa yang kita mau untuk menjadikannya sebagai sebuah solusi bagi pengangguran di negeri ini,” kata Menpora.
Menurutnya, pemuda- pemuda akan diajak untuk memberdayakan dan melestarikan seni bonsai ini. Hal itu dengan bantuan dan dukungan dari PPBI. “Kita akan berguru pada mereka agar ini bisa menjadi solusi permasalahan yang dihadapi bangsa ini,” kata Nahrawi.