Selasa 11 Apr 2017 15:14 WIB

BNI Syariah Perkenalkan Model Baru Pembiayaan Rumah

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
 Direktur Utama BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo bersama Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto didampingi developer secara simbolis meresmikan program BNI Griya Swarakarya iB Hasanah,  di Bogor,  Selasa,  (11/4).
Foto: Iit Septyaningsih/Republika
Direktur Utama BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo bersama Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto didampingi developer secara simbolis meresmikan program BNI Griya Swarakarya iB Hasanah, di Bogor, Selasa, (11/4).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah mengenalkan model bisnis baru, yakni pembiayaan rumah berbasis kepemilikan fixed asset. Berbeda dengan pembiayaan biasanya, kali ini BNI Syariah membeli dahulu rumahnya secara langsung (cash) baru kemudian rumah itu dijual kepada nasabah.

Produk yang diberi nama 'BNI Griya Swakarya iB Hasanah' tersebut merupakan model bisnis syariah dengan dasar akad murabahah atau jual beli. "Jadi nasabah tidak beli kepada dua pihak, tapi langsung direct ke bank sehingga lebih memudahkan nasabah," jelas Direktur Utama BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo, kepada wartawan seusai peluncuran BNI Griya Swakarya iB Hasanah di Bogor, Selasa (11/4).

Sebagai permulaan, BNI Syariah telah membeli tiga rumah di perumahan Terra Maharani, Bogor. "Total ada 49 unit di sini tapi kita ambil tiga dulu," ujar Abdullah.

Walikota Bogor Bima Arya Sugiarta pun melakukan peletakan batu pertama pembangunan tiga rumah tersebut. Ia menyatakan, pada 2017 BNI Syariah menargetkan Rp 50 miliar untuk produk terbaru ini. Dengan begitu, akan ada sekitar 25 sampai 30 unit yang akan dibeli.

Selain di Bogor, BNI Syariah berencana mengembangkan model bisnis baru ini di Bekasi, Jawa Timur, dan lainnya. "Model seperti ini harus disosialisasikan. Sampai sekarang saya masih sosialisasi ke daerah-daerah potensi agar mereka paham dan mengerti," tambah Abdullah.

Dirinya mengungkapkan, tiga rumah yang dibeli di Bogor harganya sekitar Rp 1,5 miliar hingga Rp 2 miliar per unit. Dengan luas tanah antara 120 meter sampai 140 meter per unit.

Abdullah menjelaskan, karena sistemnya murabahah maka tidak fokus pada uang muka atau down payment (DP) melainkan jual beli. "Jadi kalau ada yang mau beli pada saat penjualannya jatuh tempo ada yang namanya margin, margin itu yang kita bagi," tuturnya.

Dirut yang baru menjabat di BNI Syariah ini berharap sepanjang 2017 produk BNI Griya Swakarya iB Hasanah bisa tumbuh 20 sampai 25 persen. "Di sini kita sasar segmen menengah, nanti untuk segmen kecil ada lagi produknya," tambah Abdullah. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement