Sabtu 08 Apr 2017 06:15 WIB

Jeli Lihat Peluang, Usaha Ikan Hias Maesaroh Berkembang

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Budi Raharjo
Ikan hias
Foto: Republika/Prayogi
Ikan hias

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Memulai suatu usaha membutuhkan berbagai persiapan dan juga keberanian tersendiri, apalagi untuk perempuan. Seperti yang telah dilakukan oleh Maesaroh (36 tahun) salah satu mitra andalan perusahaan pembiayaan fintech, Amartha Mikro Fintech, yang memilih berwirausaha dengan cara beternak ikan hias.

Maesaroh memulai bisnis ternak ikan sejak sepuluh tahun yang lalu yaitu sekitar tahun 2006. Keahlian ini Maesaroh dapatkan dari suaminya. Suami Maesaroh sendiri adalah seorang buruh di salah satu pabrik di wilayah Bogor, yang sehari-harinya selalu masuk pagi dan tiba di rumah pada malam harinya. Sehingga sang suami tidak memiliki waktu untuk membantu usaha Maesaroh beternak ikan.

Setelah mampu melakukan pengelolaan dan menjalankan bisnis ikan hias, Maesaroh pun memulai semuanya secara mandiri dari mulai membeli bibit, merawat ikan, mengemas ikan dan menjual ikan. Pilihannya berbisnis ikan hias karena peluangnya lebih besar dengan kompetitor yang belum banyak.   

"Kalau misal kaya ibu-ibu yang lain yang hanya dagang makanan, gorengan, sembako itu mah udah banyak. Kalau yang usaha ikan masih sedikit pas saya mulai waktu itu. Makanya saya mantap buat mulai usaha ikan,” jelas Maesaroh.

Dengan pembiayaan yang diberikan oleh Amartha sebesar 500 ribu rupiah pada tahun 2010 yang lalu, ia langsung membangun kolam tambahan dan juga menambah bibit ikan baru. Kerja keras dan kejelian melihat peluang usaha telah berbuah manis. Sebagai perempuan yang melakukan bisnisnya secara mandiri, ia mampu meraih keuntungan hingga 2 juta rupiah setiap tiga minggunya.

Ibu dari dua anak ini juga selalu berusaha agar kedua buah hatinya bisa hidup sejahtera ke depannya. Sejak dini, anak-anak Maesaroh sudah diajarkan cara beternak ikan untuk bekal ketrampilan masa depan selain ilmu di sekolah.

Akhirnya anak sulungnya mantap membantu Maesaroh beternak ikan setelah lulus sekolah menengah pertama (SMP) 6 tahun yang lalu. Hal tersebut sebenarnya bukan hanya lantaran ingin membantu Maesaroh saja, namun kala itu Maesaroh dan suami tidak mampu membiayai untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya.

Lambat laun kemampuan anak sulung Maesaroh beternak ikan semakin mumpuni. Hingga saat ini, anak Maesaroh tersebut telah mampu menjalankan bisnis ikan dengan baik. Anak sulungnya itu kini telah dapat memberikan rumah hasil jerih payahnya sendiri untuk istri dan seorang anaknya. Tak hanya itu, saat ini ia memiliki toko ikan di pasar parung.

Bisnis toko ikan hias anak sulung Maesaroh berasal dari ikan yang diternak oleh Maesaroh. Kerjasama ini membuat dia serta anak sulungnya saling menguntungkan dalam bisnis masing-masing. Kerjasama ini telah berlangsung selama kurang lebih 3 tahun.

“Alhamdulillah saya bisa kerjasama sama anak sendiri. Dulu saya diajarin bapak ternak ikan, kemudian saya ajarkan kepada anak saya, sekarang anak saya sudah bisa mandiri,” tutur Maesaroh.

Kemandirian Maesaroh dalam mengumpulkan pundi-pundi rupiah telah ia tunjukkan dengan keberhasilannya merintis bisnis ternak ikan, selama kurang lebih sepuluh tahun lamanya. Bukan hal yang mudah memang bagi seorang wanita untuk tekun mengelola bisnis ternak ikan ini, apalagi selama sepuluh tahun tanpa bantuan dari orang lain, termasuk suaminya.

Maesaroh terus bertekad agar selalu menjadi wanita mandiri dengan cara membantu suami menambah pundi-pundi rupiah untuk keluarga mereka. Hal tersebut Maesaroh lakukan agar kedepannya, ia dan keluarganya mampu utnuk hidup layak dan sejahtera.

Bersama Amartha, Maesaroh mampu memperkuat ekonomi keluarganya lewat pengembangan bisnis ternak ikan. Hal ini terbukti dengan meningkatnya ekonomi keluarga yang kemudian nampak pada peningkatan kesejahteraan keluarganya. Selain itu, anak bungsunya terus bersekolah dan tengah duduk di bangku sekolah menengah kejuruan (SMK).

“Saya sekarang mau anak bungsu saya sekolah setinggi mungkin. Saya gak mau dia putus sekolah seperti kakaknya dulu. Semoga bisa kuliah,” ucap Maesaroh dengan mantap.

Selain hal tersebut, Maesaroh juga telah berhasil melakukan renovasi rumah dengan membangun teras rumah dan juga memasang keramik untuk lantai rumahnya. Maesaroh juga sudah memiliki beberapa tabungan, yang antara lain adalah tabungan yang ia alokasikan untuk pendidikan anak bungsunya yang kini duduk di kelas dua sekolah menengah kejuruan (SMK) tersebut. Ia ingin anaknya bisa melampaui dirinya, mengakses pendidikan setinggi mungkin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement