Rabu 05 Apr 2017 00:50 WIB

Melonjaknya Harga Batu Bara Dorong Indeks Saham Kembali Catatkan Rekor

Rep: eko supriyadi/ Red: Budi Raharjo
 Pekerja memantau layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pekerja memantau layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA --Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), melanjutkan catatan positifnya. Pada penutupan perdagangan Selasa, IHSG kembali catatkan rekornya usai menguat 45 poin di angka 5.651 poin.

Sehari sebelumya, IHSG mecatat rekor dengan menembus 5.600 poin untuk pertama kalinya dalam sejarah. ''IHSG kembali menguat didukung oleh sektor mining, di mana harga coal Newcastle melonjak menjadi 88 dolar AS dari 79 dolar AS dalam dua pekan,'' ucap Analis NH Korindo, Bima Setiaji, saat dihubungi, Selasa (4/4).

Bima menjelaskan, harga batu bara naik karena terjadi angin ribut 'Debbie', yang berpotensi menganggu ekspor batu bara Australia. Sehingga mengakibatkan keterlambatan pengiriman, yang menyebabkan harga pasar batu bara berpotensi naik.

Disisi lain, asing kembali melakukan aksi net buy. Ia melihat, hal ini disebabkan rilis data inflasi Indonesia yang stabil. ''Inflasi yang rendah dan stabil berarti daya beli masyakarat akan meningkat,'' jelas dia.

Dalam penutupan perdagangan selasa, delapan saham sektoral juga turut menguat, yaitu sektor konsumsi, pertambangan, manufaktur, infrastruktur, perdagangan, keuangan, industri dasar, dan properti. Sementara dua sektor yang melemah adalah agrikultur dan aneka industri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement