REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah memengaruhi perubahan dalam tatanan kehidupan masyarakat. Bahkan, pertumbuhan ekonomi saat ini pun dapat berpengaruh besar dari pemanfaatan TIK yang dikenal sebagai ekonomi digital.
Kinerja UMKM telah memberikan kontribusi terhadap kemajuan ekonomi lebih dari 50 persen. Karena itu, Presiden Joko Widodo pun berkomitmen untuk meng-online-kan 8 juta UMKM pada tahun 2020.
PT Pos Indonesia pun berupaya menyukseskan pengembangan UMKM online di era digital. PT Pos berkomitmen untuk membantu meng-online-kan setidaknya 2 juta UMKM pada akhir 2018, dimana setidaknya 80 persen database akan didapatkan dari penerima KUR BRI.
"Pos Indonesia bersama Nurbaya Initiative juga akan menyiapkan e-kiosk di seluruh kantor Pos untuk mengoptimalkan penjualan produk UMKM," kata Kepala Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) Pos Indonesia Pupung Purnama, di Pasar Sentra Ciroyom Baru, Kota Bandung, Jumat (31/3).
Pupung mengatakan melalui gebrakan dalam dan pembuatan toko online dapat membantu UMKM dalam lebih efektif dan efisien. E-kiosk ini dapat membantu memasarkan produk UMKM secara digutal yang juga telah dionlinekan di market place terkemuka.
Pos Indonesia mengajak masyarakat Indonesia untuk mendukung strategi pemerintah terkait Ekonomi Digital 2020 dan memilih produk buatan Indonesia. Ia menyebutkan dalam usaha pengonlinean UMKM ada 25 ribu karyawan yang dilatih menjadi digital fasilitator. "Mereka akan membantu pengonlinean UMKM yang mendaftar," ujarnya.
Pada 31 Maret, sebagai Hari UMKM Online Nasional akan terlaksana aktivitas peng-online-an 100 ribu UMKM, bazar multiproduk UMKM secara offline dan online juga pertunjukan kebudayaan daerah secara serentak di 30 Kota di seluruh Indonesia selama 31 Maret-2 April 2017. Jawa Barat sendiri akan meng-online-kan 1000 UMKM yang mendaftar langsung.