REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya sudah lama menyarankan kepada taksi konvensional untuk bisa berkolaborasi dengan penyedia aplikasi online. Ia menilai kerja sama antara Taksi konvensional dan aplikasi transportasi online bisa menjadi salah satu bentuk solusi.
Budi mengatakan ia sudah lama membicarakan kolaborasi ini kepada Adrianto selaku pemangku kepentingan di Blue Bird. Namun, Budi mengakui hal tersebut tidak mudah. Sehingga dengan adanya kolaborasi antara Gojek dengan Blue Bird menjadi salah satu langkah yang harus diapresiasi.
"Ini mimpi kami dari perhubungan akhirnya satu titik mencair. Sejak enam bulan lalu saya sampaikan ke Mas andry, kita bagusnya gabung antara Blue Bird dengan aplikasi online. Tidak mudah saya yakinkan dan akhirnya menghasilkan satu koalisi. Ini membanggakan dan ini satu titik dimana pencairan itu tumbuh," ujar Budi di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (30/3).
Budi menjelaskan, regulasi yang diterbitkan oleh Kemenhub mengenai transportasi berbasis aplikasi memang sudah digodok sejak enam bulan lalu. Budi mengaku membuat regulasi tersebut tidaklah mudah. Ia mengatakan perlu kehati hatian dalam membuat regulasi tersebut.
"Di satu sisi memang taksi konvensional sudah menghidupi banyak keluarga, namun kemajuan teknologi juga tidak bisa dipungkiri. Ini adalah sebuah keniscayaan," ujar Budi.
Budi menjelaskan, pihaknya bersyukur jika semua pihak yang sebelumnya berbeda pendapat bisa saling bekerja sama dan berkolaborasi. Ia menilai langkah kolaborasi ini juga malah membuat masyarakat semakin mudah mengakses transportasi umum.
"Kami tidak mau mematikan sebelah pihak. Kami mau semuanya juga bisa hidup beriringan. Di satu sisi memang jangan sampai masyarakat terciderai dengan adanya skema yang menggunakan tarif murah," ujar Budi.
Baca juga: Gojek akan Pakai Dua Skema Tarif untuk Pengguna Taksi Blue Bird