Rabu 29 Mar 2017 17:49 WIB

Daop VI Yogya Mulai Jual Tiket Arus Balik Lebaran 2017

Rep: Yulianingsih/ Red: Fernan Rahadi
 Seorang warga memesan tiket kereta api H-8 lebaran secara online di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Ahad (19/3).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Seorang warga memesan tiket kereta api H-8 lebaran secara online di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Ahad (19/3).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasional (Daop) VI Yogyakarta mulai melayani penjualan tiket arus balik lebaran H+1 atau 27 Juni 2017 mendatang. Tiket Arus balik lebaran ini dijual mulai Rabu (29/3). Hingga saat ini tiket arus balik lebaran H+1 tersebut hampir ludes terjual.

"Pembelian tiket arus balik lebaran untuk keberangkatan H+1 mulai kita layani 90 hari sebelumk keberangkatan, terutama untuk KA reguler dan sambutan masyarakat luar biasa," ujar Manajer Humas PT KAI daop VI Yogyakarta, Eko Budiyanto, Rabu (29/3).

Tiket arus balik lebaran H+1 banyak terjual untuk tujuan balik ke Jakarta, Bandung dan Surabaya. Puncak arus balik lebaran dari Yogyakarta sendiri diprediksikan akan terjadi pada H+6 atau 2 Juli 2017.

Diakui Eko, untuk kereta tambahan, pemesanan tiket baru bisa dibuka H-60 lebaran atau mulai 17 April mendatang. PT KAI menyediakan enam kereta tambahan untuk masa angkutan Lebaran 2017 di wilayah Daop VI Yogya.

Masing-masing KA Argo Lawu relasi Gambir-Solo, KA Argo Diwpangga relasi Gambir-Solo, KA Taksaka relasi Gambir-Yogya, KA Taksaka relasi Yogya-Gambir, KA Lodaya relasi Bandung-Solo, dan KA Sancaka relasi Yogya-Surabaya Gubeng.

"Kursi dari seluruh rangkaian KA tambahan tersebut mencapai 4.916 tempat duduk perhari. Jika ada yang belum memperoleh tiket untuk masa angkutan Lebaran, bisa memanfaatkan kereta tambahan tersebut. Tapi pemesanannya dibuka sejak H-60," katanya.

Pemesanan tiket KA untuk masa angkutan Lebaran sudah dibuka sejak 17 Maret 2017 lalu. Yakni untuk keberangkatan arus mudik H-10 atau 15 Juni 2017. Sejak beberapa tahun terakhir, pemesanan tiket KA memang dilayani sejak H-90 atau tiga bulan sebelum keberangkatan. Hal ini supaya agenda perjalanan dapat direncanakan sejak jauh hari.

Eko menambahkan, seluruh mekanisme pemesanan tiket dilakukan melalui sistem daring. Sehingga calon penumpang dapat memesan melalui jaringan internet, aplikasi smartphone, gerai eksternal maupun loket di stasiun yang sudah daring.

"Semua kursi diakses secara terbuka. Gerai eksternal baik toko modern, kantor pos, pegadaian hingga loket di stasiun, tidak ada kuota khusus. Semua bisa mengakses dan tidak ada calo maupun petugas yang bermain," ujarnya.

Oleh karena itu, bagi calon penumpang yang hendak memperoleh tiket dengan peluang lebih besar, yakni langsung melakukan pemesanan daring sejak pukul 00.00 WIB. Ketika masih ada kursi yang kosong maupun sudah penuh, maka akan ditampilkan secara otomatis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement