Senin 27 Mar 2017 01:57 WIB

Mentan Seru Ibu-Ibu Tanam Cabai

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Teguh Firmansyah
Petani memanen cabai rawit di Kawasan Jabon, Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (10/3).
Foto: Antara/Umarul Faruq
Petani memanen cabai rawit di Kawasan Jabon, Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (10/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Dalam silaturahim di Rapimnas Muslimat NU, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman membagikan bibit tanaman cabai dan menyeru pada ibu untuk menanam cabai. Amran menyebut peran para ibu akan sangat signifikan termasuk urusan komoditas.

Dalam Rapimnas Muslimat NU di Sentul, Kabupaten Bogor, Ahad (26/3), Menteri Pertanian Amran Sulaiman memberikan bantuan berupa bibit cabai, 38 traktor tangan, dan Ayam Kampung Unggul Balitnak (KUB)  kepada masing-masing Pimpinan Wilayah Muslimat NU.

Dalam waktu dua minggu hingga satu bulan, kata Amran, traktor akan pihaknya kirimkan ke semua pimpinan wilayah Muslimat NU. ''Sementara untuk bibit cabai tinggal ambil sesuai kebutuhan di masing-masing wilayah,'' ungkap Amran.

Amran berharap bantuan tersebut dapat mewujudkan cita cita pemerintah yaitu menciptakan kedaulatan pangan. Ia menyerukan ibu-ibu di seluruh Indonesia untuk menanam cabai.

Menurut Amran, jika 120 juta perempuan Indonesia menanam cabai dan memelihara ayam yang hasilnya Rp 2 juta per hari, itu bisa menghasilkan Rp 120 triliun setiap bulannya dan Rp 1.000 triliun tiap tahun.

''Luar biasa dahsyatnya dan saya yakin akan terjadi swasembada atas kontribusi besar ibu-ibu,'' kata Amran.

Ia mengakui jika swasembada pangan muncul dari peran tangguh para ibu. Sebab itu menurutnya, jika lahir pemimpin yang tangguh, pasti lahir dari peran para ibu.

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa mengatakan, Muslimat NU berupaya mewujudkan inovasi produk pertanian. Hal ini tidak terlepas dari peran ibu-ibu Muslimat yang sebagian besar juga petani di desanya.

''Saya mendorong kepada ibu-ibu Muslimat untuk memperbarui langkah. Saya tekankan agar hasil panen tidak hanya sekadar petik dan jual, tetapi petik, olah, kemas, baru jual,'' tutur Khofifah.

Inovasi akan menghasilkan profit lebih sehingga usaha mewujudkan kesejahteraan masyarakat desa akan tercapai. Dia tidak memungkiri, hal ini memerlukan keterampilan khusus yang bisa disinergikan dengan pemerintah.

Muslimat NU kerja sama dengan Kementerian Pedesaan dan Kementerian Pertanian karena kedua kementerian mempunyai balai-balai latihan yang bisa dimanfaatkan ibu-ibu Muslimat NU di wilayah dan cabang untuk meningkatkan keterampilan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement