Sabtu 25 Mar 2017 03:00 WIB

Lombok Travel Mart Resmi Digelar di Gili Air

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Ilham
Gili Air, NTB.
Foto: Antara
Gili Air, NTB.

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK UTARA -- Lombok Travel Mart (LTM) IV resmi dibuka di Hotel Ombak Paradise, Gili Air, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Jumat (24/3), malam. Pantauan Republika.co.id, acara yang dihadiri 254 buyers dari dalam dan luar negeri ini berlangsung semarak. Kedatangan para buyers dan sellers disambut sajian musik tradisional khas Sasak, untuk kemudian menikmati minuman tradisional.

Puncak acara berlangsung malam hari dan dibuka secara langsung oleh Wakil Bupati Lombok Utara, Syafruddin dan Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Muhammad Faozal. Wakil Bupati Lombok Utara, Syafruddin mengucapkan terima kasihnya telah dipilih Gili Air sebagai lokasi acara.

Menurutnya, hal ini memiliki manfaat untuk semakin mengenalkan Gili Air. Sebelumnya, para wisatawan yang datang hanya mengenal Gili Trawangan yang sudah dikenal terlebih dahulu. Sedangkan, popularitas Gili Air dan Gili Meno belum sefamiliar Gili Trawangan.

"Lombok Utara menjadi salah satu kabupaten penopang sektor pariwisata NTB, total wisatawan yang datang ke Lombok itu 60 persen hingga 70 persennya datang ke Lombok Utara," ujar dia.

Kepala Dinas Pariwisata NTB, Lalu Muhammad Faozal mengapresiasi inisiasi Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) yang menggelar LTM IV di Gili Air. Menurutnya, upaya ini sejalan dengan langkah Pemerintah Provinsi NTB yang menargetkan 3,5 juta wisatawan selama 2017.

"Pemprov NTB kini terus membenahi sejumlah fasilitas umum seperti toilet demi kenyamanan wisawatan yang datang," kata Faozal.

Pun dengan aksebilitas, di mana saat ini sudah mulai banyak penerbangan langsung setiap harinya dari Jakarta dan Surabaya sebanyak 8 kali, Denpasar sebanyak 9 kali, serta Jogja dan Solo masing-masing satu kali. Untuk penerbangan internasional, kini sudah ada 3 penerbangan langsung dari Kuala Lumpur setiap hari dan dari Singapura sebanyak 4 kali dalam seminggu.

Ketua DPD Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) NTB, JN Wirajagat mengatakan, Gili Air dipilih sebagai lokasi acara untuk promosi kepada wisatawan yang selama ini hanya mengenal Gili Trawangan sebagai destinasi utama kala berlibur di Pulau Lombok. "Sebagian buyer mereka tahunya Gili Trawangan. Nah Gili Air belum begitu populer," ucap dia.

Dia menyebutkan, dalam LTM IV ditargetkan total nilai transaksi bisa mencapai Rp 50 miliar dengan 254 buyer dari dalam dan luar negeri seperti agen travel dari Australia, India, Singapura, Brunei Darussalam, dan Malaysia. Menurutnya, target ini meningkat dari realisasi transaksi selama tiga LTM terakhir. Tercatat pada LTM I total transaksi sebesar Rp 30 miliar dengan 150 buyer; LTM II sebesar Rp 40 miliar dengan 200 buyer; dan LTM III sebesar Rp 45 miliar dengan 220 buyer.

Tak hanya soal bisnis semata, para peserta juga akan diajak untuk bakti sosial melakukan aksi bersih kawasan pantai pada Sabtu (25/3) pagi. Ia melanjutkan, sebagai daerah yang sedang gencar mempromosikan wisata halal, ajang LTM IV juga akan menawarkan sejumlah potensi wisata halal kepada 254 buyers yang datang dari dalam dan luar negeri.

"Kita kan lagi asyik-asyiknya (kembangkan) wisata halal, salah satu jualan nanti ya tentu ada paket wisata halal," lanjut dia.

Menurutnya, untuk menjangkau wisata halal, tidak mesti menyasar pada negara-negara yang ada di timur tengah, melainkan tetangga terdekat seperti Malaysia dan Singapura. Pria yang akrab disapa Jagat menuturkan, sebagian dari agen travel Singapura justru berasal dari penduduk Melayu Singapura yang beragama Islam. Potensi ini yang coba diambil ASPPI NTB dalam meningkatkan kunjungan wisatawan muslim ke NTB, terutama Pulau Lombok.

"Wisata halal ini enggak melulu ke Timur Tengah, pasar (Muslim) Singapura dan juga Malaysia juga potensial," ungkap dia.

Selain pasar wisata halal, LTM IV juga menawarkan destinasi wisata konvensional yang dulu dikenal wisatawan. "Sebagian seller ialah pengusaha hotel jadi akan jualan properti masing-masing, dan juga segala potensi yang menarik dan mendatangkan wisatawan termasuk ke sejumlah desa adat dan desa wisata yang ada di Lombok," katanya menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement