Kamis 23 Mar 2017 16:40 WIB

Melinda Gates Tawarkan Bantuan Program Keuangan Inklusif

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Menabung, ilustrasi
Menabung, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu Melinda Gates selaku Co-Chair and Trustee of the Bill & Melinda Gates Foundation di Ruang Tunggu Suma 1, Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, sesaat sebelum penerbangannya ke Batam untuk kunjungan kerja.

Dalam pertemuan ini, Melinda menawarkan bantuan kepada pemerintah Indonesia untuk mengembangkan program keuangan inklusif ke seluruh daerah di Indonesia. Kendati demikian, pengembangan program keuangan inklusif itupun harus sesuai dengan arah perkembangan perbankan nasional.

"Inilah bantuan yang ditawarkan oleh The Bill and Melinda Gates," ujar Inke Maris, Senior Consultant Bill and Melinda Gates Foundation Indonesia, berdasarkan rilis resmi Istana, Kamis (23/3).

Selain itu, The Bill & Melinda Gates Foundation juga menginginkan agar warga negara Indonesia yang memiliki rekening tabungan semakin bertambah, yang semula hanya 36 persen menjadi 75 persen. Mengingat saat ini Indonesia telah mencanangkan program strategi nasional tentang keuangan inklusif dan juga membentuk suatu Dewan Nasional Keuangan Inklusif.

"The Bill and Melinda Gates melihat strategi nasional Presiden tersebut sebagai suatu kemajuan yang luar biasa diantara negara-negara lain sehingga dari negara-negara yang mereka bantu Afrika, Latin Amerika, terpilih delapan negara yang menjadi prioritas mereka termasuk Indonesia," ucap Inke Maris.

Program keuangan inklusif ini memiliki tujuan agar masyarakat pedesaan yang jauh dari kebiasaan menabung, dan yang jauh dari cabang-cabang bank bisa mengakses dan bisa menjadi nasabah melalui mobile phone atau melalui agen-agen. Bahkan saat ini sejumlah negara di Asia telah menjalankan program keuangan inklusif sehingga Indonesia bisa belajar dari negara-negara tersebut.

"Kalau di Asia, Bangladesh, India, Pakistan, Afrika, Nigeria, Uganda, mereka sudah lebih dulu daripada Indonesia menjalankan keuangan (inklusif). Jadi mungkin (Indonesia) juga bisa belajar dari negara-negara tersebut," ucap Inke.

Pertemuan dengan Presiden Jokowi ini berlangsung selama 30 menit. Dalam kesempatan ini, Presiden pun sempat menunjukkan beberapa kartu yang merupakan bantuan sosial nontunai, seperti Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, dan Program Keluarga Harapan.

"Tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Kami juga mulai memanfaatkan layanan perbankan," ucap Presiden.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement