Selasa 21 Mar 2017 13:13 WIB

KLHK Kaji Kawasan Hutan untuk Sumber Energi Biomassa

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Dwi Murdaningsih
Biofuel (ilustrasi)
Biofuel (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hutan memiliki potensi besar sebagai sumber energi pemanas, bahan bakat nabati cair dan peneduh yang mampu mengurangi kebutuhan energi. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya dalam peringatan Hari Hutan Indonesia di Gedung Manggala Wanabakti, Selasa (21/3) mengatakan Indonesia memiliki cukup banyak sumber energi terbarukan.

Sedikitnya ada delapan sumber energi terbarukan yang dapat dimanfaatkan, yaitu biofuel, biomassa, panas bumi atau geothermal, air, angin, matahari, gelombang laut dan pasang surut. Namun, 90 persen energi di Indonesia masih menggunakan energi berbahan fosil seperti batubara, minyak bumi dan gas alam. Sementara sisanya kurang dari 10 persen yang memanfaatkan sumber energi terbarukan.

"Semuanya memiliki keterkaitan langsung dengan keberadaan hutan dan lingkungan hidup," kata Siti.

Siti mengatakan KLHK sedang mengkaji kawasan hutan produksi yang dapat digunakan sebagai areal hutan tanaman dengan jenis tanaman yang dapat digunakan sebagai sumber energi biofuel dan biomassa. Tumbuhan yang dapat dibudidayakan diantaranya Eucalyptus, Sengon, Nyamplung, Akasia, Kaliandra dan Kemiri.

Setidaknya tercatat 48 sumber geothermal di hutan konservasi, 56 titik di hutan lindung dan 50 titik di hutan produksi dan 145 titik yang berada di area penggunaan lain. Itu artinya ada 199 spot dengan potensi 28.617 Mega Watt. Lokasi titik geothermal tersebut antara lain di Telaga bodas, Kamojang, Batang Gadis, Kerinci Seblat, Halimun Salak, Ciremai,  Rinjani, Bogani Nawarta Bone, dan lainnya.

Hutan juga merupakan sumber ekonomi hijau bagi masyarakat yang turut menentukan perkembangan ekonomi global. Menurutnya, sekitar 883 juta orang bekerja di sektor kehutanan yang terkait dengan energi. Selain itu, kehutanan diproyeksikan memiliki peranan semakin penting di dalam perkembangan ekonomi pedesaan.

Ia menambahkan, hutan juga berperan sebagai upaya mitigasi perubahan iklim dengan pemanfaatan hasil dan pengelolaan hutan yang berkelanjutan. "Dimana kita mulai mengurangi penggunaan energi fosil dan beralih ke sumber energi baru dan terbarukan," ujarnya.

Peringatan Hari Hutan Internasional 2017 yang diadakan di Gedung Manggala Wanabakti ini diisi dengan kegiatan pameran, talkshow, forest day fun run, kemah keanekaragaman hayati, dan penanaman pohon. Cara tersebut diharapkan dapat semakin menumbuhkan apresiasi dan kecintaan masyarakat pada pohon dan hutan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement