Jumat 17 Mar 2017 11:53 WIB

Sistem Keuangan Syariah Makin Diminati Pasar AS, Ini Buktinya

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nidia Zuraya
Komunitas Islam di Amerika
Komunitas Islam di Amerika

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Pelaku keuangan syariah terus membuat terobosan di pasar Amerika Serkat (AS) dalam berbagai bentuk. Berbagai terobosan ini telah membuat terjadinya peningkatan jumlah penyedia jasa keuangan syariah, dari bank koperasi skala kecil hingga perusahaan gadai, bank investasi dan broker yang beroperasi di seluruh AS.

Dilansir dari Pakistan Observer, Jumat (17/3) disebutkan, sekarang ada sekitar tiga lusin penyedia jasa keuangan syariah resmi di Amerika Serikat. Di antara lembaga top yang menawarkan jasa keuangan syariah di negara itu dalam hal ukuran aset adalah Lariba Amerika Finance House dan perusahaan yang terkait dengan Bank of Whittier di Los Angeles, serta University Bank dan anak perusahaan University Islamic Finance di Michigan.

Saturna Capital yang berpusat di Washington merupakan penasihat investasi dan perusahaan pengelolaan dana yang mengelola aset lebih dari 3,5 triliun dolar AS, terutama diinvestasikan ke reksa dana yang menganut prinsip syariah. JP Morgan dan Standard Chartered juga menawarkan layanan perbankan syariah kepada klien di AS.

Dalam hal pengembangan sumber daya manusia (SDM) di bidang keuangan syariah, Harvard University memiliki Program Harvard Islamic Finance. Sementara itu, lembaga Franco-American Alliance for Islamic Finance akan menyelenggarakan seminar keuangan syariah di sejumlah kota di AS yang dimulai dengan Chicago dan San Francisco pada musim panas tahun ini. Beberapa universitas lain dan sekolah bisnis juga memiliki seminar keuangan syariah pada kurikulum mereka.

Penerapan sistem keuangan syariah di Negeri Paman Sam ini juga dapat dilihat dari beberapa program pembiayaan proyek infrastruktur. Di antara yang terbaru adalah kesepakatan pembiayaan proyek pada Mei 2016 oleh pengembang real estate New York, Soho Properties, untuk pembangunan di Park Place di Manhattan, dua blok dari World Trade Center. CEO Soho Properties, Sharif El-Gamal berniat untuk membangun sebuah museum Islam dan sebuah menara kondominium 50 unit. 

Proyek lainnya yang tidak diketahui publik adalah pembiayaan syariah yang diberikan oleh Maybank dari Malaysia dan Warba Bank dari Kuwait sebesar 219 juta dolar AS untuk pembangunan proyek properti milik salah satu keluarga miliarder Arab Saudi Al-Subeaei.

"Ini telah menjadi pinjaman sindikasi konstruksi syariah terbesar di New York City sejauh ini," kata El-Gamal. Ia menambahkan bahwa Sindikasi ini melibatkan investor global yang tidak pernah benar-benar berpartisipasi dalam transaksi real estate di New York.

Dasar-dasar sistem keuangan syariah di AS diletakkan pada 1990-an ketika regulator resmi mengakui model ijarah dan murabahah berlaku untuk transaksi yang melibatkan pembelian properti residensial.

Sementara di lantai bursa, saat ini, indeks keuangan syariah mencakup ribuan saham blue chips, investasi pendapatan tetap dan indeks industri yang melibatkan emiten yang memenuhi persyaratan tertentu yang terkait dengan penerimaan dari produk mereka dan kegiatan usaha bagi investor Muslim.

Selain itu, perusahaan dana dan manajer aset sejauh ini telah meluncurkan dana syariah dengan total aset kelolaan lebih dari 5 miliar dolar AS dan berkembang. Sementara pasar sukuk telah dipenetrasi dengan penerbitan sukuk oleh GE Capital, Goldman Sachs, University Bank dan perusahaan utilitas East Cameron Gas.

Di sisi konsumen, sistem keuangan syariah di AS sebagian besar terjadi di pasar real estate. produk pembiayaan rumah berbasis syariah telah menjadi populer di beberapa komunitas, terutama setelah krisis subprime mortgage sepuluh tahun yang lalu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement