Kamis 16 Mar 2017 02:36 WIB

Ekspor dan Impor Lampung Turun

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Budi Raharjo
Aktivitas di tambang batu bara (ilustrasi)
Aktivitas di tambang batu bara (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,BANDAR LAMPUNG -- Nilai total ekspor dan impor komoditas di Provinsi Lampung pada Februari 2017 dibandingkan dengan Januari 2017 mengalami penurunan. Ekspor komoditas asal Lampung menurun 1,93 persen, sedangkan impor juga menurun sebesar 8,28 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung, Yeane Irmaningrum mengatakan nilai total ekspor komoditas asal Lampung pada Februari 2017 mencapai 353,13 juta dolar Amerika Serikat (AS), atau menurun pada bulan sebelumnya tercatat 360,07 juta dolar AS.

“Ekspor Februari 2017 jika dibandingkan dengan Februari 2016 tercatat 249,92 juta dolar AS, mengalami kenaikan sebesar 103,21 juta dolar AS atau naik 41,30 persen,” kata Yeane di Bandar Lampung, Rabu (15/3).

Ia mengatakan kenaikan ekspor pada Februari 2017 terjadi pada tiga dari lima golongan barang utama ekspor. Yakni batu bara naik 49,86 persen, olahan dari buah-buahan/sayuran naik 19,32 persen, dan ikan/udang naik 0,52 persen. Sedangkan dua golongan barang utama yang mengalami penurunan yakni lemak dan minyak hewan/nabati sebesar 9,67 persen dan kopi, teh, dan rempah-rempah turun sebesar 14,68 persen.

Menurut dia, kontribusi lima golongan barang utama ekspor pada bulan ini tertinggi pada golongan lemak/minyak hewan/nabati43,99 persen, kopi/teh/rempah-rempah 15,73 persen, batubara 8,16 persen, olahan dari buah-buahan/sayuran 5,88 persen, dan ikan/udang 5,31 persen. “Peranan kelima golongan tersebut mencapai 79,08 persen,” katanya. Negara tujuan ekspor komoditas asal Lampung yakni India, AS, Tiongkok, Italia, dan Spayol.

Sedangkan nilai impor ke Lampung pada bulan ini mencapai 216,50 juta dolar AS mengalami penurunan sebesar 19,54 juta dolat AS atau turun 8,28 persen dibandingkan dengan Januari 2017tercatat 236,04juta dolar AS. Nilai impor pada Februari 2016 tercatat lebih tinggi yakni 55,21 juta dolar AS atau naik 34,23 persen dibandingkan pada Februari 2017 tercatat 161,28 juta dolar AS.

Yeane menyebutkan kenaikan impor terjadi pada tiga golongan barang yakni binatang hidup naik 176,74 persen, pupuk naik 253,97 persen, dan ampas/sisa industri makanan naik 19,50 persen. Sedangkan dua golongan barang utama yang mengalami penurunan yakni gula dan kembang gula sebesar 82,65 persen dan mesin-mesin/pesawat mekanik turun 64,52 persen.

Ia mengatakan kontribusi lima golongan barang utama pada bulan ini mencapai 23,05 persen, sedangkan andil impor migas terhadap total impor sebesar 70,74 persen.

BPS menyebutkan negara pemasok barang impor ke Lampung pada bulan ini yakni Uni Emirat Arab, Australia, Saudi Arabia, Tiongkok, Argentina, dan Kanada. Impor terbesar berasal dari lima negara tersebut yakni 161,30 juta dolar AS. Sedangkan dari ASEAN 40,51 juta dolar AS, dan Uni Eropa 5,25 juta dolar AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement