Kamis 16 Mar 2017 00:15 WIB

Akses Permodalan Jadi Persoalan Utama UMKM di NTB

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Budi Raharjo
Bukit Merese Tanjung Aan, Lombok, NTB, Jumat (27/1). Mandalika, Wisata Syariah
Foto: Musiron/Republika
Bukit Merese Tanjung Aan, Lombok, NTB, Jumat (27/1). Mandalika, Wisata Syariah

REPUBLIKA.CO.ID,MATARAM -- Wakil Gubernur NTB Muhammad Amin mengapresiasi komitmen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama sejumlah perbankan di NTB yang akan menyalurkan pembiayaan kepada para pelaku UMKM sektor pariwisata, pertanian, dan perikanan.

Ia mengharapkan, komitmen ini dapat mendorong pertumbuhan sektor UMKM di ketiga sektor tersebut terutama sektor pariwisata dan pertanian yang menjadi sektor prioritas NTB. "Terlebih mengingat produksi produk lokal seringkali terkendala pada akses permodalan," ujar Amin dalam acara penandatanganan komitmen penyaluran pembiayaan UMKM di Golden Tulip, Mataram, Rabu (15/3).

Dengan adanya komitmen ini, Amin berpesan agar masyarakat melalui instansi terkait diberikan edukasi, pembinaan, pendampingan, sehingga memahami dan bertanggung jawab dalam proses pengembalian kredit, supaya tidak terjadi kredit macet.

Amin menilai, komitmen perbankan menyalurkan pembiayaan kredit bisa mendongkrak kemajuan para pelaku UMKM di NTB. "Pertumbuhan kredit untuk dua sektor ini (pariwisata dan pertanian) masih rendah," lanjut dia.

Ia mengimbau para perbankan yang lain juga ikut berkontribusi. Untuk persoalan risiko yang dihadapi, dia katakan, bisa disiasati dengan mitigasi risiko agar mengurangi dampak risiko yang dtimbulkan. Amin juga meminta dinas terkait untuk dapat memberikan data UMKM yang layak dan valid kepada para perbankan sebagai upaya mengurangi dampak risiko.

Ia meyakini, jika sektor UMKM terutama yang bergerak di bidang pariwisata bisa meningkat maka akan membantu target kunjungan wisatawan ke NTB pada 2017 yang sebesar 4 juta wisatawan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement