Rabu 15 Mar 2017 01:26 WIB

Tiga Bank Syariah Ingin Naik Kelas

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Budi Raharjo
Bank Syariah
Bank Syariah

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sebanyak tiga bank syariah menargetkan untuk segera naik kelas ke kelompok bank umum kegiatan usaha (BUKU) III yang bermodal inti Rp 5 triliun hingga Rp 30 triliun. Salah satunya Bank Muamalat yang akan mengejar kenaikan BUKU pada tahun ini dengan suntikan modal dari pemegang saham yakni Islamic Development Bank (IDB) sebesar Rp 2 triliun.

Direktur Utama Bank Muamalat Endy Abdurrahman menjelaskan, perusahaan menargetkan untuk segera naik kelas pada Semester II tahun ini. Sebab, hingga saat ini para pemegang saham masih merundingkan rencana suntik modal. "Perundingan antara para pemegang saham masih belum final. Kami harapkan dalam waktu 6 bulan ke depan," ujar Endy pada Republika, Selasa (14/3).

Rencana tersebut mundur dari target awal perseroan yakni Juni 2017 untuk menuju BUKU III. Endy menuturkan, saat ini modal inti perseroan sudah mencapai Rp 3,7 triliun per Desember 2016. Dengan suntikan modal sebesar Rp 2 triliun, nantinya modal inti Bank Muamalat dapat mencapai Rp 5,7 triliun.

Adapun Bank Negara Indonesia Syariah atau BNI Syariah juga berencana untuk naik kelas ke BUKU III sekitar tahun 2018-2019. Untuk mencapai kelas tersebut, perseroan akan menyiapkan secara bertahap.

Direktur Utama BNI Syariah Imam Teguh Saptono, rencananya pada tahun ini, perseroan akan mendapatkan suntikan modal dari induk PT BNI (Persero) Tbk dengan kisaran Rp 500 miliar hingga Rp 1 triliun. Hal ini dilakukan dalam rangka menopang proyeksi pertumbuhan bisnis.

Saat ini modal inti perseroan telah mencapai Rp 2,5 triliun per akhir tahun 2016. "Saat ini sesuai arahan pemegang saham terfokus pada penambahan modal secara langsung terlebih dulu oleh BNI yakni di kisaran Rp 500 miliar hingga Rp 1 triliun," tutur Imam.

Setelah penambahan modal dengan injeksi dari induk, pada tahun dengan BNI Syariah akan lanjut memperkuat permodalan dengan kombinasi antara initial public offering (IPO) dan penambahan modal oleh strategic investor yang diproyeksi akan terlaksana pada tahun 2018-2019. "Buku 3 baru tercapai melalui strategic investor dan IPO tersebut," kata Imam.

Rencana penambahan modal melalui IPO juga akan disasar oleh Bank Rakyat Indonesia Syariah atau BRIS. Saat ini posisi modal inti BRIS tercatat sebesar Rp 2,34 triliun per akhir tahun 2016. Direktur Bisnis Mikro dan Pendanaan BRIS, Erdianto Sigit menjelaskan, rencana IPO di tahun depan dilakukan dalam rangka mengejar kenaikan kelas menjadi BUKU III.

Selain itu, BRIS juga akan terus mendorong penetrasi pada perbankan syariah."Untuk mengejar penambahan modal utk kenaikan buku bank III, dan BRIS semakin lincah dan gesit dalam perbankan syariah,"kata Sigit.

Dengan menjadi bank BUKU III, kemampuan perbankan untuk mendorong pembiayaan dan ekspansi akan semakin besar. Selain itu, hal ini juga akan mendorong pangsa pasar perbankan syariah. Saat ini bank syariah yang telah masuk ke kelas BUKU III baru Bank Syariah Mandiri (BSM) dengan modal inti sebesar Rp 6,09 triliun. Jumlah tersebut setelah mendapat suntikan modal sebesar Rp 500 miliar pada akhir tahun lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement