Senin 13 Mar 2017 18:19 WIB

KAI Daop 2 Siagakan Tim di Daerah Rawan Longsor

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Dwi Murdaningsih
Jalur rawan longsor.   (ilustrasi)
Foto: Antara/Ampelsa
Jalur rawan longsor. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Selama musim penghujan,  PT KAI Daop 2 Bandung telah mengantisipasi daerah rawan longsor. Menurut Manager Humas PT KAI Daop 2 Bandung, Joni Martinus, pihaknya telah menyiagakan Flying Gang (Regu Siaga) di beberapa lokasi.

"Flying Gang ini, disiagakan untuk bertindak cepat menangani gangguan di lintas," ujar Joni kepada wartawan, Senin (13/3).

Selain itu, kata Joni, khusus untuk daerah-daerah rawan di Daop 2 telah disiapkan pos siaga. Misalnya, di Km 110 antara Stasiun Ciganea - Stasiun Sukatani dan Km 99 antara Stasiun Purwakarta dan Stasiun Cibungur. Di pos siaga ini, selalu disiapkan petugas yang memantau dan menangani daerah tersebut selama 24 jam.

"Ini dilakukan untuk memberikan jaminan kemanan dan keselamatan bagi opersional kereta api," katanya.

Menurut Joni, kesiagaan ini dilakukan agar operasional kereta api dari dan ke wilayah Daop 2 pun berjalan lancar.‬ Untuk mengantisipasi berbagai gangguan di lintas yang salah satunya disebabkan alam, Daop 2 pun secara rutin telah melaksanakan Gerakan Memeriksa Merawat dan Memperbaiki Prasarana (Gempar).

Gempar ini, kata dia, dilaksanakan tiga kali dalam sepekan. Yakni, meliputi perawatan prasarana mulai dari jalan rel, jembatan, persinyalan, dan termasuk di dalamnya perbaikan saluran-saluran air yang berada di sekitar jalur kereta api.‬

‪Menurut Joni, Gempar yang merupakan program Vice President Daop 2. Ia berharap, upaya ini mampu mengantisipasi gangguan yang bisa menghambat kelancaran dan keselamatan operasional kereta api.

Gempar, kata dia, difokuskan pada lokasi rawan dan lokas-lokasi yang berpotensi menciptakan kerawanan. Lokasi-lokasi yang menjadi titik Gempar. Di antaranya,  lengkungan-lengkungan jalan kereta, jembatan, dan saluran-saluran air. Selain Gempar, PT KAI Daop 2 pun secara rutin menurunkan regu untuk mengawasi dan merawat jalur kereta api termasuk di dalamnya adalah para penjaga terowongan.

"Kami berharap dengan adanya upaya ini akan mampu menciptakan kondisi operasi perkeretaapian yang zero accident," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement