Senin 13 Mar 2017 10:37 WIB

Philips dan UNICEF Bantu Pendidikan Anak Putus Sekolah Indonesia

Rep: Novita Intan/ Red: Winda Destiana Putri
Pendidikan membentuk anak menjadi utuh/ilustrasi
Pendidikan membentuk anak menjadi utuh/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Philips Lighting Indonesia memberi dukungannya untuk pendidikan di Indonesia berkolaborasi dengan UNICEF. Melalui kampanye #TerangiMasaDepan, Philips menyisihkan Rp 2 ribu untuk membiayai program UNICEF dalam membantu anak-anak usia sekolah yang sempat putus sekolah untuk dikembalikan ke bangku pendidikan dan menyelesaikan pendidikan dasar mereka.

Presiden Direktur PT Philips Indonesia, Chandra Vaidyanathan, mengatakan akses terhadap pendidikan dapat mengubah kehidupan masyrakat. Kampanye ini mengajak konsumen untuk berpartisipasi dalam membantu 3.000 anak di seluruh Indonesia untuk menyelesaikan pendidikan mereka, dengan tetap mendapatkan manfaat dari pembelian bohlam Philips LED. “Kami berhasil mengumpulkan total lebih dari dua miliar Rupiah dari kampanye ini. Kontribusi pertama sejumlah Rp500 juta telah diserahkan kepada UNICEF," ujarnya di Jakarta.

 

Menurut data pemerintah terbaru (Susenas, 2014), lebih dari 4,7 juta anak usia antara 7 dan 18 tahun tidak bersekolah, dalam banyak kasus karena alasan ekonomi. “Pendidikan memegang peranan penting untuk mengakhiri kemiskinan dan mengurangi kesenjangan sosial, di Indonesia maupun di setiap negara lainnya.  Menyediakan akses pendidikan berkualitas untuk semua anak adalah elemen kunci dari Agenda global 2030 dan Sustainable Development Goals.

Sebagai pemimpin di bidang produk pencahayaan, sistem dan layanan terkoneksi, Philips Lighting telah mengembangkan lampu LED yang hemat energi hingga 90 persen dibandingkan lampu pijar konvensional. Selain itu, lampu Philips LED menghadirkan pencahayaan yang nyaman, tidak silau dengan cahaya yang tidak berkedip.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement