Jumat 10 Mar 2017 20:40 WIB

Partisipasi Petani Indramayu Ikut Asuransi Masih Rendah

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Friska Yolanda
 Petani menjemur gabah di pantai Pamayangsari, Kabupaten Tasikmalaya. Jawa Barat. (Republika/Edi Yusuf)
Foto: Republika/ Edi Yusuf
Petani menjemur gabah di pantai Pamayangsari, Kabupaten Tasikmalaya. Jawa Barat. (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Tingkat partisipasi petani di Kabupaten Indramayu untuk menjadi peserta asuransi usaha tani padi (AUTP), masih rendah. Padahal, AUTP dapat memberikan jaminan bagi petani dari berbagai risiko selama menjalankan usaha tani.

"Tingkat partisipasi (dalam AUTP) petani Indramayu belum mencapai seperlima dari luas lahan Indramayu. Masih rendah," ujar Direktur Utama Asuransi Jasindo, Solihah, saat ditemui di sela acara Sinergi BUMN dengan Kabupaten Indramayu di Balai Desa Mundu, Kecamatan Karangampel, Kabupaten Indramayu, Jumat (10/3).

Solihah mengatakan, untuk meningkatkan tingkat partisipasi petani dalam kepesertaan AUTP, diperlukan kegiatan sosialisasi. Salah satunya melalui digitalisasi pertanian.

"Kelak jika digitalisasi pertanian sudah diterapkan secara luas di Indramayu, maka Asuransi Jasindo pun mudah memetakan area sosialisasi," tutur Solihah.

Adapun risiko yang dijamin dalam AUTP adalah risiko gagal panen akibat banjir, kekeringan dan organisme pengganggu tanaman (OPT). Untuk OPT di antaranya, penggerek batang, wereng batang coklat, walang sangit, tikus, ulat grapyak dan keong mas dan blast.

Premi yang dibayarkan petani hanya Rp 3,6 juta per hektare per tahun. Sedangkan, klaim kepada petani mencapai Rp 6 juta per hektare.

Direktur Operasi Ritel Asuranai Jasindo Sahata L Tobing mengungkapkan, Kabupaten Indramayu sudah mulai menerapkan AUTP sejak awal pelaksanaan program itu pada 2015 lalu seluas 8.000 hektare. Jumlah itu meningkat dua kali lipat pada 2016.

"Mudah-mudahan tahun ini setidaknya 20 ribuan hektare terlindungi asuransi," tutur Sahata.

Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Indramayu, Takmid menambahkan, target kepesertaan petani di Kabupaten Indramayu dalam AUTP pada tahun ini sekitar 20 ribu hektare. Dari jumlah itu, kepesertaan petani dalam AUTP baru sekitar 9.000 hektare.

Rendahnya tingkat partisipasi petani itu disebabkan oleh rendahnya kesadaran petani tentang pentingnya asuransi dalam usaha tani. Pasalnya, premi yang telah mereka bayar tidak bisa kembali jika mereka tidak mengalami risiko.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement