Rabu 08 Mar 2017 09:28 WIB

Sudan Kehilangan Pendapatan 45 Miliar Dolar AS Akibat Sanksi Amerika Serikat

Peta wilayah Sudan.
Foto: africa-confidential.com
Peta wilayah Sudan.

REPUBLIKA.CO.ID, KHARTOUM -- Sudan pada Selasa (7/3) menyatakan negara tersebut kehilangan pendapatan 45 miliar dolar AS akibat sanksi Amerika Serikat, yang telah diberlakukan atas Pemerintah Khartoum sejak 1997.

"Kerugian itu telah mempengaruhi sektor perhubungan, industri dan pertanian," kata Menteri Keuangan dan Perencanaan Ekonomi Sudan Badr-Eddin Mahmoud Abbas, yang dikutip media Sudan Ashorooq Net.

"Sanksi mengakibatkan ketidak-stabilan di Sudan untuk membayar utang luar negerinya," kata Abbas menambahkan.

Ia juga menyatakan keputusan mantan presiden AS Barack Obama untuk mencabut sanksi Amerika Serikat atas Sudan pada Januari 2017 lalu diharapkan mengarah kepada peningkatan transaksi luar negeri dan memfasilitasi pengiriman uang yang pada gilirannya akan memberi sumbangan bagi peningkatan proyek pembangunan.

Pada 13 Januari 2017, mantan presiden AS Barack Obama mengeluarkan keputusan untuk membatalkan dua perintah eksekutif  yang memberlakukan sanksi ekonomi atas Sudan. Amerika Serikat telah menjatuhkan sanksi atas Sudan sejak 1997 dan memasukkannya ke dalam daftar negara penaja terorisme sejak 1993.

Sejak itu, Washington telah memperbarui sanksinya atas Sudah akibat perang yang berlanjut di Wilayah Darfur, Nil Biru dan Kordofan Selatan selain sejumlah masalah dengan Sudan Selatan, seperti sengketa wilayah Abyei, yang kaya akan minyak.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement